JAKARTA, Cobisnis.com - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengenang sosok Kwik Kian Gie sebagai seorang ekonom nasionalis yang memiliki peran penting dalam menavigasi perekonomian Indonesia di masa-masa sulit pasca krisis moneter 1998.
Airlangga bilang, pengalaman Kwik Kian Gie yang pernah menjabat sebagai Menko Ekuin dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menjadi bagian penting dari sejarah pemulihan ekonomi nasional.
"Beliau (Kwik Kian Gie) dulu pernah menjadi Menko Ekuin, pernah di Bappenas, dan itu berada di situasi ekonomi Indonesia tidak baik-baik saja. Di periode pasca krisis 98," ujarnya ditemui di Rumah Duka Sentosa RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Selasa, 29 Juli.
Ia menjelaskan, dalam periode tersebut, berbagai reformasi dilakukan baik dari sisi regulasi maupun perencanaan pembangunan. Peran Kwik sangat terasa dalam proses tersebut, yang menurut Airlangga menjadi dasar penting bagi arah pembangunan Indonesia ke depan.
"Tentunya Indonesia banyak belajar bagaimana menavigasi turbulensi itu. Dan turbulensi itu ditangani dalam waktu, ya mungkin enggak tahu, ada banyak reform juga dari segi regulasi perundangan-undangan dalam perencanaan," lanjut Airlangga.
Airlangga menilai, Kwik bukan hanya seorang ekonom, tetapi juga negarawan yang mampu melihat persoalan ekonomi dari perspektif kebangsaan.
"Sehingga sosok Pak Kwik Kian Gie sebagai ekonom dan nasionalis sangat kelihatan. Jadi itu yang menjadi navigasi ekonomi untuk menghadapi krisis sampai dengan tahun 2004. Kemudian tentu apa yang dilakukan itu menjadi legacy dalam perencanaan pembangunan kita, bagaimana dalam situasi itu kita bisa berlayar lagi dan akhirnya kita lolos dan sampai sekarang," ungkapnya.
Airlangga juga mengungkapkan bahwa dirinya cukup sering berkomunikasi dengan Kwik, terutama ketika menjabat di Bappenas. "Pada waktu beliau di Bappenas, sering berkomunikasi," ujarnya.
Profil Singkat Kwik Kian Gie
Kwik Kian Gie lahir pada 11 Januari 1935 di Juwana, Pati, Jawa Tengah. Ia dikenal sebagai ekonom dan politikus Indonesia keturunan Tionghoa.
Dalam karirnya, Kwik pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Menko Ekuin) pada 1999–2000, Kepala Bappenas pada 2001–2004, serta Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada 1999.
Airlangga bilang, pengalaman Kwik Kian Gie yang pernah menjabat sebagai Menko Ekuin dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menjadi bagian penting dari sejarah pemulihan ekonomi nasional.
"Beliau (Kwik Kian Gie) dulu pernah menjadi Menko Ekuin, pernah di Bappenas, dan itu berada di situasi ekonomi Indonesia tidak baik-baik saja. Di periode pasca krisis 98," ujarnya ditemui di Rumah Duka Sentosa RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Selasa, 29 Juli.
Ia menjelaskan, dalam periode tersebut, berbagai reformasi dilakukan baik dari sisi regulasi maupun perencanaan pembangunan. Peran Kwik sangat terasa dalam proses tersebut, yang menurut Airlangga menjadi dasar penting bagi arah pembangunan Indonesia ke depan.
"Tentunya Indonesia banyak belajar bagaimana menavigasi turbulensi itu. Dan turbulensi itu ditangani dalam waktu, ya mungkin enggak tahu, ada banyak reform juga dari segi regulasi perundangan-undangan dalam perencanaan," lanjut Airlangga.
Airlangga menilai, Kwik bukan hanya seorang ekonom, tetapi juga negarawan yang mampu melihat persoalan ekonomi dari perspektif kebangsaan.
"Sehingga sosok Pak Kwik Kian Gie sebagai ekonom dan nasionalis sangat kelihatan. Jadi itu yang menjadi navigasi ekonomi untuk menghadapi krisis sampai dengan tahun 2004. Kemudian tentu apa yang dilakukan itu menjadi legacy dalam perencanaan pembangunan kita, bagaimana dalam situasi itu kita bisa berlayar lagi dan akhirnya kita lolos dan sampai sekarang," ungkapnya.
Airlangga juga mengungkapkan bahwa dirinya cukup sering berkomunikasi dengan Kwik, terutama ketika menjabat di Bappenas. "Pada waktu beliau di Bappenas, sering berkomunikasi," ujarnya.
Profil Singkat Kwik Kian Gie
Kwik Kian Gie lahir pada 11 Januari 1935 di Juwana, Pati, Jawa Tengah. Ia dikenal sebagai ekonom dan politikus Indonesia keturunan Tionghoa.
Dalam karirnya, Kwik pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Menko Ekuin) pada 1999–2000, Kepala Bappenas pada 2001–2004, serta Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada 1999.
