JAKARTA, Cobisnis.com – Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya menegaskan pentingnya membangun kolaborasi antara pemerintah dan komunitas untuk memperkuat ekosistem seni pertunjukan, khususnya dancesport dan breaking.
“Kolaborasi ini diharapkan tidak hanya menjadi ruang ekspresi seni, tetapi juga dapat menciptakan dampak ekonomi nyata bagi para pelaku industri,” ujar Menekraf Teuku Riefky saat menerima audiensi Federasi Dancesport dan Breaking Indonesia (FDBI) di Autograph Tower, Jakarta, Kamis (11/9).
Audiensi ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan pada ajang Street Dance/Breaking/Dancesport di Taman Budaya, Nusa Tenggara Barat, yang digelar bersamaan dengan Festival Olahraga Nasional (FORNAS) VIII, 27 Juli 2025. Menekraf menyambut baik langkah FDBI dan menekankan perlunya kerja sama strategis untuk membangun industri dance.
Dalam beberapa tahun terakhir, industri dance di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat. Komunitas dan pelaku seni tari telah menorehkan prestasi di tingkat nasional maupun internasional, menunjukkan potensi besar untuk berkembang sebagai sektor kreatif yang menjanjikan.
“Dance memiliki nilai tambah, tidak hanya dari sisi seni pertunjukan, tapi juga dari aspek ekonomi. Industri ini mampu menjadi motor penggerak ekonomi kreatif, asal didukung kebijakan yang tepat dan kolaborasi yang solid,” jelas Teuku Riefky.
Sementara itu, Ketua Umum FDBI Ardiyansyah Djafar mengungkapkan masih adanya kebutuhan akan payung kebijakan yang jelas untuk melindungi dan mengembangkan industri dance di Indonesia.
“Kami berharap Kemenekraf bisa menjadi payung strategis yang memberi perlindungan dan mendorong tumbuhnya ekosistem dance. Paparan Pak Menteri sejalan dengan visi FDBI bahwa ekonomi kreatif dapat memberi kontribusi signifikan pada PDB dan pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Ardiyansyah.
Ia menambahkan, banyak potensi kolaborasi yang bisa digarap bersama, agar dance bukan hanya dilihat sebagai seni hiburan, melainkan juga sebagai sektor ekonomi kreatif yang inklusif dan berkelanjutan.