Jamkrindo

Musim Kemarau Tapi Hujan Masih Deras, BMKG Sebutkan Fenomena Ini

Oleh M Andhanu pada 22 Jun 2025, 21:24 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com - Indonesia resmi memasuki musim kemarau, namun curah hujan justru masih tergolong tinggi di sejumlah wilayah. Kondisi ini menimbulkan kebingungan di tengah masyarakat yang mengira hujan deras hanya terjadi saat musim penghujan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa fenomena ini dipengaruhi oleh dinamika atmosfer yang kompleks. Salah satu penyebab utamanya adalah adanya gangguan cuaca lokal serta pengaruh dari Samudera Hindia yang masih cukup aktif.

Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Guswanto, menyampaikan bahwa Indonesia mulai memasuki musim kemarau secara bertahap sejak Maret hingga Mei 2025.

Guswanto menyampaikan bahwa curah hujan yang terjadi bersifat sporadis dan tidak merata. Hujan ini juga lebih sering terjadi pada sore atau malam hari akibat pemanasan lokal yang intens di siang hari.

Meskipun sudah memasuki musim kemarau, beberapa wilayah Indonesia masih mengalami fase peralihan atau pancaroba. Pada fase ini, potensi terjadinya hujan singkat dengan intensitas sedang hingga lebat tetap ada.

BMKG menegaskan bahwa musim kemarau tahun ini diprediksi akan berlangsung lebih singkat dibanding tahun sebelumnya. Namun, masyarakat tetap diminta waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir lokal dan angin kencang.

Wilayah yang masih berpotensi diguyur hujan antara lain sebagian Sumatera, Jawa bagian barat, Kalimantan tengah hingga utara, dan Sulawesi bagian barat. Aktivitas konvektif di wilayah-wilayah ini masih cukup tinggi, ditandai dengan terbentuknya awan cumulonimbus.

BMKG mengimbau masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca harian agar dapat mengantisipasi perubahan cuaca secara dini. Edukasi mengenai cuaca ekstrem juga penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan di berbagai sektor, termasuk pertanian dan transportasi. (*)