Jamkrindo

Negara dengan Konsumsi Ikan Terbesar dan Faktor Pendorongnya

Oleh M.Dhayfan Al-ghiffari pada 26 Nov 2025, 05:06 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – China dan Islandia tercatat sebagai dua negara dengan konsumsi ikan tertinggi di dunia, namun keduanya memimpin di kategori berbeda. China unggul dalam total konsumsi, sementara Islandia menjadi juara konsumsi per kapita.

China berada di posisi teratas karena ukuran populasinya yang besar serta budaya makan ikan yang sudah mengakar sejak ribuan tahun. Banyak daerah di negara tersebut mengandalkan ikan air tawar sebagai protein utama. Situasi ini membuat volume konsumsi mereka jauh melampaui negara lain.

Produksi ikan China juga menjadi faktor pendongkrak. Sebagai produsen ikan terbesar di dunia, pasokan berlimpah membuat harga lebih stabil dan konsumsi semakin mudah tumbuh. Industri budidaya, terutama carp dan tilapia, membuat negeri itu mendominasi rantai pasok global.

Sementara itu, posisi Islandia mencolok bukan karena jumlah penduduknya, tetapi karena rasio konsumsi per orang yang sangat tinggi. Sebagai negara kepulauan dengan sektor maritim kuat, ikan menjadi bagian penting dari pola makan penduduknya. Cod, haddock, dan salmon menjadi menu harian yang umum.

Kecilnya jumlah penduduk Islandia membuat angka per kapita mereka melonjak jauh dibanding negara besar. Meski total konsumsinya tidak sebesar China, kebiasaan makan ikan setiap hari membuat rata-rata konsumsi penduduknya menjadi yang tertinggi di dunia.

Selain dua negara tersebut, beberapa wilayah pulau seperti Maladewa dan Jepang juga mencatat konsumsi tinggi. Faktor geografis dan budaya kuliner berperan besar dalam membentuk pola makan berbasis laut di negara-negara tersebut.

Globalisasi industri pangan juga ikut menggeser pola konsumsi ikan dunia. Produk praktis seperti tuna kaleng, fish fillet, dan surimi berbahan pollock membuat konsumsi ikan merata di berbagai kawasan, termasuk Eropa dan Amerika Utara.

Jenis ikan yang paling banyak dimakan pun sangat dipengaruhi oleh ketersediaan dan harga. Carp mendominasi Asia karena mudah dibudidayakan dan murah, sementara pollock dan tuna populer secara global berkat perannya dalam industri makanan olahan.

Di sisi lain, permintaan global yang meningkat terus mendorong negara produsen memperkuat sektor perikanan. Perubahan ini menjadi bagian dari dinamika ekonomi biru yang kian diperhatikan banyak negara.

Tren konsumsi ikan dunia tidak hanya mencerminkan pilihan kuliner, tetapi juga kondisi sosial dan ekonomi suatu negara. Ketersediaan pasokan, budaya, serta kebijakan pangan adalah faktor utama yang membentuk siapa pemimpin konsumsi ikan dunia hari ini.