Jamkrindo

OJK Targetkan Pertumbuhan Tabungan Pelajar Mencapai 5 Persen di 2026

Oleh Farida Ratnawati pada 15 Aug 2025, 07:37 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan pertumbuhan tabungan pelajar (SimPel) sebesar 5 persen pada tahun 2026

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya mendorong literasi serta inklusi keuangan sejak usia dini.

"Target untuk pelajar dan mahasiswa baik itu sekolah negeri maupun sekolah agama. Yang mungkin kita bisa naikkan mungkin sekitar 5 persen. Moga-moga bisa naik untuk pencapaian kita semua," katanya dalam konferensi persen Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like It), Kamis, 14 Agustus.

Friderica menekankan bahwa program ini menyasar pelajar dari berbagai latar belakang pendidikan, dan kebiasaan menabung sejak dini merupakan fondasi penting dalam membangun keterampilan pengelolaan keuangan pribadi.

"Kalau untuk pelajar kita memang terus melakukan. Karena pelajar itu ada yang lulus jadi mahasiswa itu targetnya beda lagi," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengungkapkan bahwa nilai Simpanan Pelajar atau tabungan yang dimiliki oleh anak-anak usia sekolah saat ini telah mencapai lebih dari Rp32 triliun.

"Kalau saya boleh sampaikan, mungkin adik-adik tidak sadar bahwa sebenarnya simpanan pelajar, yaitu tabungan yang diberikan kepada anak-anak usia sekolah, itu saat ini seperti tidak bisa dipercaya, sudah mencapai nilainya Rp32 triliun lebih," ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa jumlah tersebut berhasil terkumpul dari hampir 59 juta pemilik Simpanan Pelajar, yaitu para pelajar di seluruh Indonesia.

"Rp32 triliun tadi itu memang bisa dikumpul karena sudah terdapat hampir 59 juta pemilik tabungan atau simpanan pelajar. Jadi 59 juta anak-anak Indonesia yang sudah memiliki tabungan, dan tentu termasuk adik-adik di sini dan kalau lihat tadi jumlahnya Rp32 triliun, saya rasa semua ada isinya, walaupun tentu nilainya tidak sama," tuturnya.

Mahendra menyampaikan bahwa dana dalam tabungan digunakan untuk berbagai sektor pembangunan nasional, seperti mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, serta mendukung pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Jadi apa yang adik-adik sumbangkan dalam bentuk tabungan itu pun, kemudian pada gilirannya memberikan nilai tambah dan sumbangsi yang besar kepada bangsa ini," tutupnya.