JAKARTA, Cobisnis.com – Indeks saham utama India diperkirakan akan memulai perdagangan bulan November dengan catatan positif pada Senin, setelah mencatat kenaikan kuat sepanjang Oktober. Sentimen pasar akan dipengaruhi oleh laporan laba kuartalan perusahaan serta data penjualan mobil bulanan.
Kontrak berjangka Gift Nifty tercatat di 25.856,5 poin pada pukul 07.54 waktu India, menunjukkan bahwa Nifty 50 akan dibuka di atas penutupan Jumat lalu di 25.722,1 poin. Indeks beranggotakan 50 saham tersebut naik 4,5% selama Oktober, menjadi performa terbaik sejak Maret, dan kini hanya terpaut 2,1% dari rekor tertingginya pada September 2024.
Optimisme investor meningkat berkat stabilnya laba perusahaan dan kembalinya minat beli dari investor asing (FPIs). Data dari otoritas sekuritas menunjukkan FPIs membeli saham India senilai USD 1,65 miliar pada Oktober, membalikkan tren jual selama tiga bulan sebelumnya.
Menurut VK Vijayakumar, Kepala Strategi Investasi di Geojit Investments, “Ada tanda-tanda nyata pemulihan laba. Jika kondisi permintaan tetap kuat, maka laba akan meningkat dan valuasi saham menjadi wajar, yang pada akhirnya menarik kembali investor asing.”
Sementara itu, perusahaan otomotif menjadi sorotan setelah laporan penjualan Oktober dirilis akhir pekan lalu. Lembaga riset Jefferies mencatat bahwa berkat musim festival dan pemangkasan pajak GST, registrasi kendaraan meningkat 52% secara tahunan untuk roda dua dan 15% untuk mobil penumpang.
SAHAM YANG PERLU DIPERHATIKAN:
- Hindustan Unilever (HLL.NS): Menerima tagihan pajak sebesar USD 226 juta untuk tahun fiskal 2020–2021 dari otoritas pajak India.
- Urban Company (URBN.NS): Mencatat kerugian lebih besar untuk kuartal yang berakhir September, meskipun pendapatan tumbuh 37%.
- R R Kabel (RRKA.NS): Melaporkan lonjakan laba kuartal kedua berkat tingginya permintaan untuk produk utama seperti kabel dan kawat listrik.