JAKARTA, Cobisnis.com – Raksasa makanan ringan Mondelez International, produsen biskuit Oreo dan cokelat Cadbury, mulai menggunakan alat kecerdasan buatan (AI) generatif baru untuk memangkas biaya produksi konten pemasaran sebesar 30% hingga 50%, menurut pernyataan pejabat senior perusahaan kepada Reuters.
Perusahaan mulai mengembangkan alat AI ini tahun lalu bersama Publicis Groupe dan Accenture. Mondelez menargetkan teknologi tersebut akan mampu membuat iklan televisi pendek yang siap tayang pada musim liburan tahun depan, dan bahkan berpotensi digunakan untuk iklan Super Bowl 2027, kata Jon Halvorson, Wakil Presiden Senior Global untuk Pengalaman Konsumen Mondelez.
Perusahaan telah menginvestasikan lebih dari $40 juta dalam proyek ini. Halvorson menyebutkan, efisiensi akan meningkat seiring kemampuan AI membuat video promosi yang lebih kompleks.
Menghadapi tekanan tarif dan menurunnya daya beli konsumen, Mondelez seperti banyak produsen barang konsumsi lainnya berupaya mengadopsi AI untuk mengurangi biaya jasa agensi iklan dan mempercepat pengembangan serta peluncuran produk baru.
Beberapa pesaing seperti Kraft Heinz dan Coca-Cola juga telah menguji penggunaan AI untuk pembuatan iklan. Tahun 2024, Coca-Cola sempat menayangkan iklan buatan AI bertema liburan, meski sebagian konsumen mengkritiknya karena terlalu kaku dan kurang emosi manusiawi. Mondelez sendiri belum menggunakan kemiripan manusia nyata dalam konten AI-nya.
Teknologi baru ini telah digunakan di media sosial untuk Chips Ahoy di AS dan Milka di Jerman. Salah satu video berdurasi 8 detik menampilkan gelombang cokelat yang menutupi wafer, dengan latar berbeda sesuai target konsumen.
“Biaya untuk animasi biasanya mencapai ratusan ribu dolar,” kata Halvorson. “Namun dengan sistem ini, biayanya jauh lebih kecil.”
Di AS, Oreo akan menggunakan alat AI ini untuk halaman produk di Amazon dan Walmart mulai November. Selanjutnya, Mondelez berencana menerapkannya untuk Lacta dan Oreo di Brasil, serta Cadbury di Inggris.
Wakil Presiden Digital Enablement Mondelez, Tina Vaswani, menegaskan bahwa setiap konten AI akan tetap diperiksa manusia untuk mencegah kesalahan. Ia menambahkan, Mondelez memiliki aturan etika yang ketat melarang promosi kebiasaan makan tidak sehat, vaping, konsumsi berlebihan, bahasa manipulatif secara emosional, dan stereotip ofensif.