JAKARTA, COBISNIS.COM - Pemerintah terus berupaya meringankan beban operasional maskapai agar tarif tiket pesawat dapat lebih terjangkau bagi masyarakat.
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan bahwa dirinya telah melakukan diskusi langsung dengan manajemen Boeing untuk membahas solusi peningkatan efisiensi maskapai.
Dalam pertemuan tersebut, Boeing menawarkan Garuda Indonesia untuk memanfaatkan perangkat lunak mereka guna mengoptimalkan operasional pesawat.
Menurut Luhut, penggunaan teknologi ini diharapkan mampu menekan biaya operasional sehingga berkontribusi pada penurunan harga tiket pesawat.
Ia juga menyoroti bahwa tingkat pemanfaatan pesawat Garuda selama ini dinilai belum maksimal dibandingkan maskapai domestik lainnya. Dengan memanfaatkan perangkat lunak Boeing, efisiensi ini diharapkan dapat ditingkatkan. Luhut menyebut dirinya telah berdiskusi dengan Direktur Utama Garuda untuk mengimplementasikan langkah ini dan optimis akan hasil positifnya.
Sebelumnya, pemerintah juga telah mengumumkan kebijakan penurunan harga tiket pesawat domestik sebesar 10 persen selama periode Natal dan Tahun Baru 2024/2025.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menjelaskan bahwa kebijakan ini merupakan hasil kerja sama intensif dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pengurangan biaya di bandara, avtur, dan fuel surcharges.
Langkah kolaboratif ini bertujuan tidak hanya untuk memberikan tiket yang lebih terjangkau, tetapi juga menggerakkan perekonomian, khususnya sektor pariwisata, pada masa liburan akhir tahun. Kebijakan ini diharapkan mampu memberi dampak positif bagi masyarakat dan industri penerbangan nasional.
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan bahwa dirinya telah melakukan diskusi langsung dengan manajemen Boeing untuk membahas solusi peningkatan efisiensi maskapai.
Dalam pertemuan tersebut, Boeing menawarkan Garuda Indonesia untuk memanfaatkan perangkat lunak mereka guna mengoptimalkan operasional pesawat.
Menurut Luhut, penggunaan teknologi ini diharapkan mampu menekan biaya operasional sehingga berkontribusi pada penurunan harga tiket pesawat.
Ia juga menyoroti bahwa tingkat pemanfaatan pesawat Garuda selama ini dinilai belum maksimal dibandingkan maskapai domestik lainnya. Dengan memanfaatkan perangkat lunak Boeing, efisiensi ini diharapkan dapat ditingkatkan. Luhut menyebut dirinya telah berdiskusi dengan Direktur Utama Garuda untuk mengimplementasikan langkah ini dan optimis akan hasil positifnya.
Sebelumnya, pemerintah juga telah mengumumkan kebijakan penurunan harga tiket pesawat domestik sebesar 10 persen selama periode Natal dan Tahun Baru 2024/2025.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menjelaskan bahwa kebijakan ini merupakan hasil kerja sama intensif dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pengurangan biaya di bandara, avtur, dan fuel surcharges.
Langkah kolaboratif ini bertujuan tidak hanya untuk memberikan tiket yang lebih terjangkau, tetapi juga menggerakkan perekonomian, khususnya sektor pariwisata, pada masa liburan akhir tahun. Kebijakan ini diharapkan mampu memberi dampak positif bagi masyarakat dan industri penerbangan nasional.