JAKARTA, Cobisnis.com - Proyek Jalan Tol Palembang–Betung dengan total panjang 69,19 kilometer telah mencapai progres konstruksi 56,15 persen hingga saat ini.
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo pun berkesempatan meninjau langsung proyek jalan tol garapan PT Hutama Karya (Persero) itu pada Jumat, 2 Mei.
"Saya mungkin akan sering memantau langsung ke sini agar penyelesaian ruas Palembang–Betung berjalan sesuai target dan segera memberikan manfaat nyata bagi masyarakat," ujar Dody seperti dikutip dari keterangan tertulisnya.
Pelaksanaan konstruksi Jalan Tol Palembang–Betung terdiri atas tiga seksi utama.
Hingga akhir April 2025, progres konstruksi Seksi 1 Palembang–Rengas dan Seksi 2 Rengas–Pangkalan Balai sepanjang 54,5 kilometer telah mencapai 70,69 persen. Sementara, progres konstruksi Seksi 3 Pangkalan Balai–Betung sepanjang 14,69 kilometer mencapai 12,69 persen.
Diketahui, pekerjaan utama yang telah rampung meliputi pembangunan jalan utama sepanjang 34,7 kilometer, 1 buah Simpang Susun, Jembatan Kramasan dengan panjang 1,15 kilometer dan jembatan pendekat Jembatan Musi V dengan panjang 1,08 kilometer.
Sementara itu, Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim menuturkan, Hutama Karya akan menyelesaikan konstruksi ruas Rengas–Pangkalan Balai pada akhir 2025, sedangkan konstruksi jembatan Musi dan ruas Kramasan–Rengas dijadwalkan rampung pada triwulan pertama 2026.
"Dengan progres terus meningkat dan dukungan penuh dari pemerintah, proyek ini diharapkan dapat segera beroperasi dan mendukung visi pemerintah mewujudkan pemerataan pembangunan di luar Pulau Jawa," tuturnya.
Menurut Adjib, Jalan Tol Palembang–Betung dirancang dengan standar kualitas tinggi, memiliki dua jalur dengan kecepatan rencana 100 km/jam serta dilengkapi fasilitas penunjang seperti area istirahat untuk memaksimalkan kenyamanan pengguna jalan.
Dia menambahkan, pembangunan jalan tol tersebut akan memberikan tiga manfaat utama, yakni memangkas waktu tempuh Palembang–Betung secara signifikan dari sekitar tiga jam menjadi satu jam, meningkatkan efisiensi distribusi logistik yang berdampak pada penurunan biaya transportasi serta memacu pertumbuhan ekonomi wilayah dan pemerataan pembangunan di Sumatra Selatan.
"Kehadiran Jalan Tol Trans Sumatra akan menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi baru dan membuka akses lebih baik bagi masyarakat Sumatra Selatan," pungkasnya.
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo pun berkesempatan meninjau langsung proyek jalan tol garapan PT Hutama Karya (Persero) itu pada Jumat, 2 Mei.
"Saya mungkin akan sering memantau langsung ke sini agar penyelesaian ruas Palembang–Betung berjalan sesuai target dan segera memberikan manfaat nyata bagi masyarakat," ujar Dody seperti dikutip dari keterangan tertulisnya.
Pelaksanaan konstruksi Jalan Tol Palembang–Betung terdiri atas tiga seksi utama.
Hingga akhir April 2025, progres konstruksi Seksi 1 Palembang–Rengas dan Seksi 2 Rengas–Pangkalan Balai sepanjang 54,5 kilometer telah mencapai 70,69 persen. Sementara, progres konstruksi Seksi 3 Pangkalan Balai–Betung sepanjang 14,69 kilometer mencapai 12,69 persen.
Diketahui, pekerjaan utama yang telah rampung meliputi pembangunan jalan utama sepanjang 34,7 kilometer, 1 buah Simpang Susun, Jembatan Kramasan dengan panjang 1,15 kilometer dan jembatan pendekat Jembatan Musi V dengan panjang 1,08 kilometer.
Sementara itu, Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim menuturkan, Hutama Karya akan menyelesaikan konstruksi ruas Rengas–Pangkalan Balai pada akhir 2025, sedangkan konstruksi jembatan Musi dan ruas Kramasan–Rengas dijadwalkan rampung pada triwulan pertama 2026.
"Dengan progres terus meningkat dan dukungan penuh dari pemerintah, proyek ini diharapkan dapat segera beroperasi dan mendukung visi pemerintah mewujudkan pemerataan pembangunan di luar Pulau Jawa," tuturnya.
Menurut Adjib, Jalan Tol Palembang–Betung dirancang dengan standar kualitas tinggi, memiliki dua jalur dengan kecepatan rencana 100 km/jam serta dilengkapi fasilitas penunjang seperti area istirahat untuk memaksimalkan kenyamanan pengguna jalan.
Dia menambahkan, pembangunan jalan tol tersebut akan memberikan tiga manfaat utama, yakni memangkas waktu tempuh Palembang–Betung secara signifikan dari sekitar tiga jam menjadi satu jam, meningkatkan efisiensi distribusi logistik yang berdampak pada penurunan biaya transportasi serta memacu pertumbuhan ekonomi wilayah dan pemerataan pembangunan di Sumatra Selatan.
"Kehadiran Jalan Tol Trans Sumatra akan menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi baru dan membuka akses lebih baik bagi masyarakat Sumatra Selatan," pungkasnya.