Jamkrindo

Qatar Guyur Investasi Rp40,6 Triliun, Bangun 50.000 Hunian Vertikal di RI

Oleh Farida Ratnawati pada 27 Jun 2025, 13:13 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com - Perusahaan asal Qatar, PT Al Qilaa International Indonesia resmi menggarap proyek hunian vertikal di Indonesia. Investasi yang diguyur Qatar untuk proyek ini sebesar 2,5 miliar dolar AS atau satara dengan Rp40,6 triliun (asumsi kurs Rp16.225 per dolar AS).

Qatar juga membentuk tim dengan melibatkan dukungan Danantara, PT Bank Tabungan Negara (BTN), Kementerian PKP, PT China Communications Construction Indonesia, Risjadson Land dan Director, DLS Consultancy Pte. Ltd.

Chairman PT Al Qilaa International Indonesia Syekh Abdulaziz Al-Thani mengatakan pembangunan proyek hunian vertikal ini akan dilakukan dua fase. Pada fase pertama sebanyak 50.000 unit akan dibangun.

“Ini adalah proyek yang besar. Kami sedang berbicara 50.000 unit rumah di proyek ini. Ini adalah proyek fase 1. Setelah itu, kami akan melakukan fase 2 dengan 50.000 (unit rumah),” katanya dalam konferensi pers, di Jakarta, Kamis, 26 Juni.

Syekh Abdulaziz menjelaskan bentuk rumah yang akan dibangun adalah hunian vertikal. Dia juga bilang harga yang ditawarkan juga akan sangat terjangkau. Meski begitu, dia belum menyebutkan kisaran harga per unitnya.

“Jadi kami akan menjualnya dengan harga yang bagus, tapi seperti yang Anda lihat, ada pemandangan, sistem pendidikan, sekolah, ruang bermain, fasilitas basement, dan kami akan melakukan proyek ini dengan konsep smart tower,” tuturnya.

Lebih lanjut, Syekh Abdulaziz mengatakan pihaknya menargetkan pembangunan hunian vertikal ini dapat selesai dalam dua tahun mendatang.

“Tapi kami harap bisa diselesaikan dalam dua tahun,” katanya.

*Dibangun di Atas Lahan Pemerintah*

Ketua Satuan Tugas Perumahan Hashim Djojohadikusumo mengatakan proyek hunian investasi Qatar ini akan dibangun di lahan pemerintah atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Tujuannya agar mendapat harga yang murah.

Adapun beberapa lahan BUMN yang akan digunakan yakni milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, Perumnas, Pertamina, hingga PT Perkebunan Nusantara (PTPN).

“Kita akan ada 800 BUMN di Indonesia, 800 tidak semua memiliki tanah tapi ya mungkin sebagian besar memiliki,” ujar Hashim.

Sementara itu, COO BPI Danantara Dony Oskaria mengatakan pihaknya juga akan terlibat untuk mendukung proyek ini. Kata dia, ke depannya sektor perumahan merupakan sebuah tanggung jawab bersama.

“Tentu saja ini kami berkomitmen penuh, Pak Hashim, untuk men-support program ini. Kita punya banyak lahan yang tidak produktif, yang bisa kita kerjasamakan yang nantinya tentu kita lakukan ini menjadi satu milestone besar di dalam proyek perumahannya diarahkan kepada Bapak Presiden,” tuturnya.