Jamkrindo

Seminar Natal Nasional 2025 Angkat Isu Ketahanan Keluarga, Digelar di Sembilan Kota

Oleh Dwi Natasya pada 13 Dec 2025, 20:55 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Panitia Natal Nasional 2025 kembali menggelar rangkaian Seminar Natal Nasional yang dilaksanakan di sembilan kota di Indonesia. Kegiatan ini mengusung tema besar Natal Nasional 2025, “Allah Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga”, yang terinspirasi dari Matius 1:21–24, dengan tujuan menegaskan peran keluarga sebagai fondasi utama pembentukan iman, karakter, dan ketahanan sosial bangsa.

Seminar tersebut merupakan bagian dari agenda resmi Natal Nasional 2025 yang juga mencakup berbagai kegiatan sosial, antara lain penyaluran 10.000 paket bantuan sosial, bantuan kebencanaan di Sumatra dan Jawa Timur, program beasiswa di 10 wilayah prioritas senilai Rp10 miliar, renovasi 100 gereja, serta pengadaan 35 unit ambulans di lebih dari 10 wilayah di Indonesia. Total nilai bantuan yang telah dan akan disalurkan mencapai lebih dari Rp40 miliar dan tidak bersumber dari dana APBN.

Panitia mencatat, hingga saat ini dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp62 miliar, yang berasal dari gotong royong lintas agama, melibatkan umat Kristiani, Muslim, Buddha, serta masyarakat umum dari berbagai latar belakang. Komposisi penggunaan dana ditetapkan sebesar 70 persen untuk kegiatan sosial dan 30 persen untuk penyelenggaraan acara.

Pelaksanaan seminar dilakukan melalui kolaborasi dengan berbagai lembaga keagamaan, perguruan tinggi, organisasi kepemudaan, serta pemerintah daerah. Selain itu, panitia juga merencanakan penerbitan buku elektronik sebagai media refleksi dan rekomendasi yang diharapkan relevan dengan tantangan keluarga Indonesia masa kini.

Ketua Harian Panitia Natal Nasional 2025, Pdt. Dr. Jason Balumpapueng, menyampaikan bahwa seminar di Manado merupakan pelaksanaan kedua dalam rangkaian nasional tahun ini. Ia juga menyampaikan pesan dari Presiden RI agar perayaan Natal Nasional diselenggarakan secara sederhana, berpihak pada rakyat, dan memberikan dampak nyata.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama RI, Dr. Jeane Marie Tulung, S.Th., M.Pd, secara resmi membuka seminar sekaligus menjadi keynote speaker. Dalam paparannya, ia menyoroti kompleksitas persoalan keluarga Indonesia saat ini, mulai dari kekerasan dalam rumah tangga, perceraian, krisis pengasuhan di era digital, hingga meningkatnya gangguan kesehatan mental pada anak dan remaja.

“Allah hadir untuk menyelamatkan keluarga di tengah kerapuhan realitas kehidupan. Gereja harus menjadi ruang aman yang memulihkan martabat dan identitas keluarga yang terluka,” ujarnya.

Seminar di Manado mengangkat subtema “Gereja dan Pelayanan Kesehatan Mental Keluarga”, yang menekankan pentingnya peran gereja dalam edukasi, konseling pastoral, serta pendampingan keluarga secara berkelanjutan.

Sebelumnya, Ketua Umum PGI, Pdt. Jacklevyn Frits Manuputty, menegaskan konsep keluarga sebagai ekklesia domestica, yakni keluarga sebagai fondasi iman dan wajah gereja di tengah masyarakat.

Sebagai tuan rumah, Rektor IAKN Manado, Dr. Olivia Cherly Wuwung, menyampaikan bahwa makna Natal meneguhkan kehadiran Allah yang memulihkan keluarga sebagai ruang kasih, pengampunan, dan pembaruan hidup.

“Di tengah krisis relasi dan tekanan sosial, keluarga yang pulih menjadi fondasi bagi gereja, masyarakat, dan dunia pendidikan,” ujarnya.

Seminar ini diikuti oleh sekitar 600 peserta dan dimoderatori oleh Dr. Ir. Sandra Augustine Korua, M.Si. Narasumber terdiri dari dr. Esther M. L. Sinsuw, Sp.KJ, Dr. Agnes Raintung, M.Th., Pdt. Billy Yohanes, serta Kompol Junaydi Weken, S.I.K. Materi yang disampaikan mencakup isu relasi keluarga, kesehatan mental, pencegahan narkotika, serta bahaya pinjaman dan judi online ilegal.

Para pemateri menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor antara pemerintah, gereja, lembaga pendidikan, aparat penegak hukum, dan masyarakat dalam memperkuat ketahanan keluarga.

Rangkaian seminar ini menunjukkan komitmen kuat berbagai pihak untuk menghadirkan gereja, perguruan tinggi, dan pemerintah sebagai mitra strategis dalam pemulihan dan penguatan keluarga Indonesia. Hasil rekomendasi dari seminar akan dipublikasikan secara daring dan dipresentasikan pada puncak perayaan Natal Nasional 2025 yang dijadwalkan berlangsung pada 5 Januari 2026.