Jamkrindo

Tips Mengurangi Waktu di Depan Layar dan Memulai Hobi Baru

Oleh Zahra Zahwa pada 14 Sep 2025, 08:20 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Pada musim dingin tahun 2024, Rachel Martin menyadari sesuatu yang mengejutkan: sebagian besar waktu luangnya ia habiskan hanya untuk menatap layar.
“Aku bahkan tidak bisa memikirkan hobi atau kegiatan yang bisa membuatku benar-benar lepas dari dunia digital,” katanya.

Dengan aktivitas seperti menonton televisi, bermain gim, dan membuat karya seni digital, Martin (33) kadang bisa menghabiskan lebih dari 12 jam sehari di depan layar. Ia pun merindukan alternatif yang lebih “analog”.

Setelah mencoba berbagai hal, akhirnya ia menemukan satu kegiatan: menulis jurnal menggunakan pena fountain dan tinta khusus.

“Rasanya menyenangkan sekali secara fisik,” katanya, sekaligus menjadi pengalaman sosial yang tak terduga ketika ia mulai menghadiri pertemuan komunitas pecinta fountain pen di Sydney, Australia.

“Ini sesuatu yang sama sekali tidak aku sangka bakal kusukai,” ujarnya, “tapi ternyata sangat membantu untuk membuatku (hampir) bebas dari layar.”

Martin memiliki motivasi tambahan untuk menghindari perangkat digital. Ia menderita migrain kronis, dan layar adalah salah satu pemicunya. Tapi ternyata banyak orang yang juga punya tujuan serupa.

Mengadopsi hobi baru bisa menjadi cara efektif untuk beristirahat dari layar. (Martin bahkan berencana menjual televisinya.) Bonus tambahannya, penelitian menunjukkan bahwa hobi yang menyenangkan dapat mengurangi stres sekaligus meningkatkan kesehatan fisik dan mental.

Namun, menemukan hobi bebas layar yang benar-benar cocok ternyata tidak selalu mudah. Berikut langkah awal yang bisa dicoba :

1. Campuran Aktivitas Menyenangkan Itu Sudah Cukup

Beberapa orang merasa tertekan untuk menemukan “hobi ideal” yang bisa benar-benar mengoptimalkan waktu luang mereka. Padahal, menurut Sarah Pressman, profesor ilmu psikologi di University of California, Irvine yang meneliti soal waktu luang, hal itu sebenarnya tidak perlu.

“Punya campuran aktivitas kecil yang menyenangkan misalnya main pickleball sebentar, mencoba resep baru, ngobrol santai dengan teman sambil minum kopi, atau menghabiskan waktu di kebun. Bisa memberi dampak kumulatif pada suasana hati dan kesehatan,” katanya. “Daripada memaksakan diri mencari satu hobi yang sempurna, lebih baik tanyakan pada diri sendiri: ‘Apa yang bisa bikin aku sedikit bahagia hari ini?’”

Matthew Zawadzki, profesor psikologi di University of California, Merced yang juga meneliti soal hobi, menambahkan bahwa hobi tidak harus menghabiskan waktu berjam-jam untuk bisa memberi manfaat.

Mulailah dari hal kecil, seperti aktivitas yang hanya butuh 20, 10, bahkan 5 menit.

“Kita sebenarnya perlu lebih menghargai keterlibatan singkat dengan waktu luang,” jelasnya, apalagi di tengah banyaknya tuntutan lain dalam hidup.

Sebuah hobi memang mungkin tidak langsung mengubah hidup, “tapi setidaknya bisa mengubah satu jam berikutnya,” kata Zawadzki.

2. Coba Banyak Hal

Jangan ragu untuk menjelajah.

“Tes beberapa aktivitas selama 30 menit, lalu perhatikan bagaimana perasaanmu setelahnya,” ujar Pressman. “Anggap saja seperti kencan pertama. Kadang kita perlu beberapa kali mencoba sebelum menemukan yang paling cocok.”

Ia juga menyarankan untuk memikirkan aktivitas yang dulu disukai saat kecil, lalu coba adaptasi ke masa dewasa. Atau, pikirkan hal-hal yang biasanya bikin kamu lupa waktu ketika melakukannya.

Sementara itu, Zawadzki menambahkan, ada baiknya juga menimbang apa yang kurang atau ingin kamu tambahkan dalam rutinitas sehari-hari. Misalnya:

  • Jika merasa terlalu banyak duduk, coba jenis olahraga baru.
  • Kalau butuh lepas dari pikiran yang rumit, baca buku yang seru.
  • Kalau merasa kurang interaksi sosial, bergabunglah dengan klub atau kegiatan sukarela.
  • Kalau sudah lama tidak melatih sisi kreatif, coba kembali melukis atau berkarya seni.

“Intinya adalah lebih sadar dalam menggunakan waktu yang kita punya,” ujar Zawadzki.

Tag Terkait