JAKARTA, Cobisnis.com – Jalan Tol Jagorawi dikenal sebagai jalan tol pertama di Indonesia dan menjadi tonggak awal perkembangan infrastruktur transportasi modern di Tanah Air. Tol ini menghubungkan Jakarta, Bogor, dan Ciawi dengan total panjang sekitar 59 kilometer.
Pembangunannya dimulai pada tahun 1973 dan resmi dibuka untuk umum pada 9 Maret 1978 oleh Presiden Soeharto. Saat itu, tol ini menjadi proyek ambisius pemerintah dalam mengurangi kemacetan di jalur utama Jakarta–Bogor sekaligus mempercepat arus barang dan manusia di wilayah Jabodetabek.
Nilai proyek Tol Jagorawi mencapai sekitar Rp 350 miliar pada tahun 1978. Angka ini sangat besar untuk ukuran masa itu, bahkan setara dengan lebih dari Rp 10 triliun jika dikonversi ke nilai sekarang. Proyek ini sebagian besar dibiayai oleh pemerintah Indonesia dan pinjaman dari Bank Dunia.
Pembangunan Tol Jagorawi juga melibatkan tenaga ahli dari Jerman, karena Indonesia saat itu belum memiliki banyak pengalaman dalam membangun jalan bebas hambatan. Kolaborasi ini membuka jalan bagi transfer teknologi dan pengetahuan yang kemudian menjadi dasar pengembangan tol-tol berikutnya.
Tol ini awalnya hanya memiliki dua jalur dan tiga gerbang utama, yaitu Cawang, Cimanggis, dan Ciawi. Namun, seiring meningkatnya kebutuhan transportasi, kapasitasnya terus diperluas hingga mampu menampung jutaan kendaraan setiap tahun.
Pengelolaan Tol Jagorawi berada di bawah PT Jasa Marga (Persero) Tbk, yang juga didirikan pada tahun yang sama dengan peresmian tol tersebut. Jasa Marga kemudian menjadi pionir dalam mengembangkan jaringan jalan tol di seluruh Indonesia.
Dari segi sosial ekonomi, kehadiran Tol Jagorawi membawa dampak besar bagi kawasan sekitarnya. Pertumbuhan perumahan, kawasan industri, dan bisnis di Bogor serta sekitarnya meningkat pesat setelah tol ini beroperasi.
Tak hanya itu, Tol Jagorawi juga menjadi model pembangunan jalan tol yang efisien dan berkelanjutan di Indonesia. Banyak proyek tol berikutnya, seperti Tol Cipularang dan Tol Trans-Jawa, yang terinspirasi dari sistem dan standar yang diterapkan di Jagorawi.
Hingga kini, meski sudah berusia hampir setengah abad, Tol Jagorawi masih menjadi salah satu jalur utama yang vital di Indonesia. Keberadaannya menjadi bukti nyata bahwa investasi besar dalam infrastruktur dapat memberi dampak panjang bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
Tol Jagorawi bukan hanya jalan bebas hambatan pertama, tapi juga simbol modernisasi transportasi Indonesia yang terus berkembang hingga hari ini.