JAKARTA, Cobisnis.com – PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDI Group), dengan kode saham CDIA, hari ini mencatatkan sejarah baru dengan resmi diperdagangkan di Papan Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI). Langkah IPO ini menjadi penanda penting bagi perjalanan Perseroan untuk memperkuat posisinya sebagai penyedia solusi infrastruktur terkemuka.
Melalui penawaran umum perdana, CDI Group berhasil mengumpulkan dana segar senilai Rp2,37 triliun. Dana ini diperoleh dari penerbitan 12.482.937.500 lembar saham baru dengan harga penawaran Rp190 per saham. Antusiasme investor begitu tinggi, tercermin dari kelebihan permintaan (oversubscription) hingga 563,64 kali dan partisipasi 400.126 investor selama masa penawaran, yang berlangsung dari 19-24 Juni 2025 (penawaran awal) hingga 2-7 Juli 2025 (penawaran umum).
Fransiskus Ruly Aryawan, Presiden Direktur PT Chandra Daya Investasi Tbk, menyatakan bahwa pencatatan saham perdana ini merupakan fondasi kokoh bagi pertumbuhan jangka panjang CDI Group. "Kami sangat menghargai kepercayaan yang diberikan investor, yang telah mendukung kesuksesan IPO ini," ujar Ruly.
Ruly juga menyoroti potensi besar sektor infrastruktur di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, yang sedang dalam fase pertumbuhan industri yang dinamis. "Kebutuhan akan layanan logistik, kepelabuhanan dan penyimpanan, jaringan energi, serta pengelolaan air merupakan peluang besar bagi kami. CDI Group melihat kesempatan strategis untuk terus memperluas layanan dan memperkuat peran sebagai penyedia solusi infrastruktur yang relevan dan terintegrasi," jelasnya.
Dana IPO akan dialokasikan untuk memperkuat kapabilitas anak usaha Perseroan, mengakselerasi proyek-proyek strategis, dan memberikan layanan infrastruktur yang berdampak positif pada pertumbuhan industri. "Kami berkomitmen menjadi mitra pertumbuhan yang menyediakan solusi infrastruktur relevan untuk masa depan, serta menciptakan nilai tambah nyata bagi para pemangku kepentingan dan masyarakat," tambah Ruly.
Dalam kesempatan ini, Ruly menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Bursa Efek Indonesia (BEI) atas dukungan dan arahan yang memastikan kelancaran proses IPO. "Ini tidak hanya memperkuat kepercayaan pasar, tetapi juga mencerminkan komitmen bersama dalam mendorong pertumbuhan sektor infrastruktur di kawasan," tutupnya.
Portofolio CDI Group terdiversifikasi di sektor energi, air, kepelabuhanan dan penyimpanan, serta logistik. Sebagian besar dana IPO, sekitar Rp871,76 miliar, akan digunakan untuk ekspansi di sektor logistik, termasuk pembelian kapal dan pembiayaan operasional melalui penyertaan modal kepada entitas anak usaha. Sementara itu, Rp1,48 triliun akan dialokasikan untuk pengembangan sektor kepelabuhanan dan penyimpanan, mencakup pembangunan fasilitas tangki penyimpanan, jaringan pipa Ethylene, dan sarana pendukung lainnya di kawasan industri strategis.
Dengan resmi melantai di BEI, CDI Group kini semakin siap untuk menjadi solusi infrastruktur terdepan dalam menjawab kebutuhan industri yang terus berkembang baik di tingkat nasional maupun regional.
Melalui penawaran umum perdana, CDI Group berhasil mengumpulkan dana segar senilai Rp2,37 triliun. Dana ini diperoleh dari penerbitan 12.482.937.500 lembar saham baru dengan harga penawaran Rp190 per saham. Antusiasme investor begitu tinggi, tercermin dari kelebihan permintaan (oversubscription) hingga 563,64 kali dan partisipasi 400.126 investor selama masa penawaran, yang berlangsung dari 19-24 Juni 2025 (penawaran awal) hingga 2-7 Juli 2025 (penawaran umum).
Fransiskus Ruly Aryawan, Presiden Direktur PT Chandra Daya Investasi Tbk, menyatakan bahwa pencatatan saham perdana ini merupakan fondasi kokoh bagi pertumbuhan jangka panjang CDI Group. "Kami sangat menghargai kepercayaan yang diberikan investor, yang telah mendukung kesuksesan IPO ini," ujar Ruly.
Ruly juga menyoroti potensi besar sektor infrastruktur di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, yang sedang dalam fase pertumbuhan industri yang dinamis. "Kebutuhan akan layanan logistik, kepelabuhanan dan penyimpanan, jaringan energi, serta pengelolaan air merupakan peluang besar bagi kami. CDI Group melihat kesempatan strategis untuk terus memperluas layanan dan memperkuat peran sebagai penyedia solusi infrastruktur yang relevan dan terintegrasi," jelasnya.
Dana IPO akan dialokasikan untuk memperkuat kapabilitas anak usaha Perseroan, mengakselerasi proyek-proyek strategis, dan memberikan layanan infrastruktur yang berdampak positif pada pertumbuhan industri. "Kami berkomitmen menjadi mitra pertumbuhan yang menyediakan solusi infrastruktur relevan untuk masa depan, serta menciptakan nilai tambah nyata bagi para pemangku kepentingan dan masyarakat," tambah Ruly.
Dalam kesempatan ini, Ruly menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Bursa Efek Indonesia (BEI) atas dukungan dan arahan yang memastikan kelancaran proses IPO. "Ini tidak hanya memperkuat kepercayaan pasar, tetapi juga mencerminkan komitmen bersama dalam mendorong pertumbuhan sektor infrastruktur di kawasan," tutupnya.
Portofolio CDI Group terdiversifikasi di sektor energi, air, kepelabuhanan dan penyimpanan, serta logistik. Sebagian besar dana IPO, sekitar Rp871,76 miliar, akan digunakan untuk ekspansi di sektor logistik, termasuk pembelian kapal dan pembiayaan operasional melalui penyertaan modal kepada entitas anak usaha. Sementara itu, Rp1,48 triliun akan dialokasikan untuk pengembangan sektor kepelabuhanan dan penyimpanan, mencakup pembangunan fasilitas tangki penyimpanan, jaringan pipa Ethylene, dan sarana pendukung lainnya di kawasan industri strategis.
Dengan resmi melantai di BEI, CDI Group kini semakin siap untuk menjadi solusi infrastruktur terdepan dalam menjawab kebutuhan industri yang terus berkembang baik di tingkat nasional maupun regional.