Jamkrindo

Uang Tabungan Wanita Ini Ludes Digerogoti Rayap

Oleh M.Dhayfan Al-ghiffari pada 24 Nov 2025, 14:57 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Seorang wanita mendapati tabungan tunainya dalam kondisi rusak parah setelah digerogoti rayap. Uang pecahan Rp100.000 yang ia kumpulkan perlahan selama bertahun-tahun berubah menjadi serpihan kertas yang sulit dikenali.

Kondisi itu diketahui saat wanita tersebut membuka tempat penyimpanan uangnya untuk menghitung total tabungan. Namun yang ditemukan justru lembaran uang yang berlubang, rapuh, dan sebagian besar tidak lagi layak pakai.

Tabungan yang nilainya diperkirakan mencapai jutaan rupiah itu praktis hilang dalam sekejap. Kerusakan fisik pada uang membuatnya tidak dapat digunakan kembali tanpa proses penukaran resmi ke Bank Indonesia.

Kejadian tersebut langsung memicu reaksi luas masyarakat. Banyak yang merasa prihatin sekaligus waspada karena risiko serupa bisa terjadi pada siapa pun yang menyimpan uang tunai dalam jangka panjang di rumah.

Fenomena ini juga membuka kembali diskusi tentang kebiasaan sebagian warga yang memilih menabung secara fisik dibanding melalui layanan perbankan. Banyak faktor ikut mempengaruhi, mulai dari preferensi pribadi, akses perbankan, hingga rasa aman.

Secara ekonomi, penyimpanan uang tunai dalam waktu lama memang memiliki beberapa kelemahan. Selain risiko kerusakan fisik seperti rayap, jamur, atau kelembapan, nilai uang juga dapat tergerus inflasi jika tidak dikelola melalui instrumen yang lebih produktif.

Dari sisi keamanan, lembaga keuangan menegaskan bahwa layanan tabungan, deposito, hingga safe deposit box dapat menjadi alternatif yang lebih stabil. Selain terlindungi dari faktor lingkungan, uang nasabah juga tercatat secara resmi dan berada dalam sistem yang diawasi negara.

Bank Indonesia sendiri menyediakan layanan penukaran uang rusak, selama ciri keaslian masih dapat dikenali dan minimal 2/3 bagian uang masih utuh. Namun, banyak uang yang digerogoti rayap biasanya sudah kehilangan struktur fisiknya sehingga sulit memenuhi syarat.

Pengamat keuangan menilai kejadian ini bisa menjadi momentum edukasi publik tentang pentingnya literasi keuangan. Masyarakat diimbau lebih memahami risiko dan manfaat dari setiap metode penyimpanan aset, baik tunai fisik maupun digital.

Peristiwa hilangnya tabungan ini pada akhirnya menjadi pengingat bahwa pengelolaan keuangan perlu memperhitungkan keamanan jangka panjang. Penyimpanan yang tepat bukan hanya menjaga nilai uang, tetapi juga mencegah kerugian yang seharusnya bisa dihindari.