Jamkrindo

Ada Problem soal Suku Cadang, Garuda Kandangkan 15 Pesawat

Oleh Farida Ratnawati pada 07 May 2025, 18:52 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memutuskan untuk memasukkan 15 unit pesawat ke bengkel guna menjalani perawatan berkala. Manajemen mengaku sedang menghadapi kesulitan karena terbatasnya pasok suku cadang pesawat.

Direktur Teknik Garuda Indonesia Rahmat Hanafi mengatakan 15 pesawat tersebut terdiri dari 1 milik armada Garuda Indonesia dan 14 lainnya merupakan armada milik Citilink Indonesia.

Lebih lanjut, Rahmat mengatakan 15 unit armada tersebut tengah menunggu percepatan penjadwalan perawatan rutin berupa proses heavy maintenance.

“Termasuk penggantian suku cadang, untuk kembali siap beroperasi. Keseluruhan proses perawatan armada tersebut direncanakan akan dilaksanakan pada tahun ini,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa, 6 Mei.

Rahmat bilang perawatan armada ini memakan waktu yang cukup lama. Sebab, industri penerbangan global sedang menghadapi tantangan, khususnya dinamika rantai pasok suku cadang pesawat yang kini melanda hampir sebagian besar pelaku industri transportasi udara dunia.

“Tidak dapat dipungkiri kondisi keterbatasan supply chain atas suku cadang saat ini tengah dihadapi hampir seluruh pelaku industri penerbangan, sehingga menyebabkan pelaksanaan heavy maintenance membutuhkan waktu yang lebih panjang,” ucapnya.

Di sisi lain, Rahmat bilang sejalan dengan langkah optimalisasi armada tersebut, Garuda Indonesia sejak akhir tahun 2024 juga telah mendatangkan empat armada narrow body yakni Boeing 737-800NG (PK-GUF dan PK-GUG), sementara itu dua lainnya (PK-GUH dan PK-GUI) mulai beroperasi pada kuartal II-2025.

“Langkah ini sejalan dengan pemulihan permintaan dan peningkatan trafik penumpang pasca pandemi serta pertumbuhan sektor pariwisata nasional,” ucapnya.

Rahmat juga bilang optimalisasi kapasitas produksi ini yang kedepannya akan terus diselaraskan dengan outlook kinerja perusahaan sesuai dengan pertumbuhan demand pasar, guna memastikan penguatan landasan kinerja usaha dapat senantiasa terjaga secara berkelanjutan.

“Garuda Indonesia optimistis dapat terus bertransformasi menjadi maskapai yang agile dan berdaya saing, menghadirkan layanan udara yang aman dan andal bagi masyarakat,” ucapnya.