JAKARTA, Cobisnis.com – Altice France, pemilik operator telekomunikasi SFR, menolak tawaran pembelian senilai €17 miliar (sekitar Rp296 triliun) dari tiga pesaingnya Bouygues Telecom, Iliad (Free), dan Orange menurut memo internal CEO Altice, Arthur Dreyfuss, kepada karyawan pada Rabu (15/10). Penolakan ini menjadi kemunduran bagi potensi konsolidasi besar di industri telekomunikasi Eropa.
Ketiga operator tersebut sebelumnya mengajukan penawaran tidak mengikat untuk membeli sebagian besar aset Altice France, dengan nilai perusahaan diperkirakan mencapai €21 miliar. Tawaran itu sempat memicu optimisme akan terjadinya penggabungan sektor telekomunikasi di Eropa, dengan saham-saham operator Prancis menguat pada perdagangan Rabu.
“Kami mengonfirmasi telah menerima tawaran indikatif tadi malam untuk sebagian aset Altice France. Tawaran ini langsung kami tolak,” tulis Dreyfuss dalam memo yang dilihat oleh Reuters. Bouygues mengaku menghormati keputusan Altice, sementara Iliad dan Orange belum memberikan komentar resmi.
Menteri Keuangan Prancis, Roland Lescure, mengatakan pemerintah akan bersikap “sangat waspada” terhadap potensi dampak kesepakatan tersebut. “Saya akan memperhatikan dua hal: dampaknya terhadap harga konsumen dan terhadap kualitas layanan,” ujarnya dalam wawancara dengan radio RTL. Ia menegaskan bahwa otoritas persaingan usaha Prancis akan meninjau kesepakatan tersebut secara independen untuk melindungi kepentingan publik.
Saham Bouygues sempat menyentuh level tertinggi dalam tujuh tahun terakhir sebelum sedikit terkoreksi, namun masih naik 8% pada perdagangan pagi waktu setempat. Sementara itu, saham Orange naik 3%, dan indeks acuan CAC 40 menguat lebih dari 2%. Saham Telecom Italia juga naik 2,4%.
SFR, operator telekomunikasi terbesar kedua di Prancis, memiliki lebih dari 19 juta pelanggan seluler dan 6,1 juta pengguna layanan serat optik hingga Juni 2025. Sejak 2012, Prancis memiliki empat operator utama: Orange, Bouygues, Iliad (Free), dan SFR. Setiap upaya untuk mengurangi jumlah operator menjadi tiga harus mendapat persetujuan dari regulator Prancis maupun Uni Eropa.
Komisi Eropa sebelumnya menyetujui merger serupa di Spanyol antara MasMovil dan Orange senilai €18 miliar, dengan sejumlah syarat yang harus dipenuhi agar persaingan tetap sehat. Kepala otoritas antimonopoli Prancis, Benoit Coeure, menyatakan lembaganya akan meninjau setiap proposal merger secara objektif, meski tidak menutup mata terhadap tantangan yang mungkin muncul.
Analis J.P. Morgan menyebut penawaran €17 miliar tersebut lebih tinggi dari perkiraan pasar. Sementara itu, analis Giorgio Tavolini dari Intermonte menilai kesepakatan atas SFR bisa memicu gelombang konsolidasi baru di pasar Eropa, termasuk kemungkinan penjualan aset Iliad di Italia.