JAKARTA, Cobisnis.com – Amazon menggugat startup kecerdasan buatan Perplexity AI pada Selasa atas fitur belanja otomatis yang disebut “agentic shopping”. Menurut Amazon, fitur tersebut diam-diam mengakses akun pelanggan dan menyamarkan aktivitas otomatis sebagai penelusuran manusia.
Perselisihan ini menyoroti perdebatan baru seputar regulasi penggunaan agen AI yang semakin berkembang, terutama dalam interaksi mereka dengan situs web. Perplexity, yang tengah naik daun di tengah booming asisten AI, membantah tuduhan tersebut dan menilai Amazon berupaya menekan persaingan dengan memanfaatkan dominasinya di pasar.
Dalam gugatan yang diajukan di Pengadilan Distrik AS untuk wilayah California Utara, Amazon menuduh Perplexity mengakses akun pelanggan secara tidak sah melalui browser Comet dan agen AI miliknya. Amazon menilai tindakan tersebut berisiko terhadap keamanan data pelanggan serta mengabaikan permintaan berulang untuk menghentikan praktik itu.
“Perplexity’s misconduct must end. Perplexity tidak diperbolehkan masuk ke wilayah yang secara tegas telah dilarang,” tulis Amazon dalam pengaduannya.
Sementara itu, Perplexity menyebut langkah hukum Amazon sebagai bentuk intimidasi yang menghambat inovasi dan kebebasan pengguna. Startup tersebut mengklaim kredensial pelanggan disimpan secara lokal di perangkat pengguna dan tidak pernah dikirim ke server perusahaan.
Amazon sendiri tengah mengembangkan fitur serupa seperti “Buy For Me” dan asisten AI bernama “Rufus” untuk membantu pengguna berbelanja lintas merek di dalam aplikasinya.