JAKARTA, Cobisnis.com – Bayangin satu pesawat harganya Rp34 triliun. Itu bukan fiksi, tapi nyata di pesawat pembom siluman B-2 Spirit buatan Amerika Serikat.
Pesawat ini dikembangkan di akhir tahun 1970-an, waktu dunia masih panas-panasnya sama Perang Dingin. AS pengen punya pesawat yang bisa bawa bom nuklir ke wilayah musuh tanpa ketahuan radar. Dari situ lahirlah B-2 Spirit.
Desainnya beda banget dari pesawat lain. Bentuknya kayak sayap besar tanpa ekor, yang bikin radar susah nangkep pantulannya. Ditambah lagi ada cat khusus yang bisa nyerap gelombang radar. Intinya, ini pesawat yang bisa “ngilang” di langit.
Tadinya, proyek ini mau bikin seratusan unit. Tapi karena biayanya gila-gilaan, akhirnya cuma dibuat 21 unit aja. Otomatis, harga satuannya langsung melambung tinggi.
Selain mahal karena teknologinya, perawatannya juga ribet banget. Tiap pesawat disimpan di hanggar khusus dengan suhu dan kelembapan yang dijaga ketat biar cat anti-radarnya gak rusak.
Dari sisi kemampuan, B-2 bukan main-main. Jarak terbangnya bisa lebih dari 11.000 kilometer tanpa isi bahan bakar, bisa bawa bom nuklir, dan bisa nyerang target super presisi dari jarak jauh.
Pesawat ini resmi dipakai tahun 1997, dan udah pernah ikut banyak operasi militer kayak di Irak, Afghanistan, sampai Libya. Walau udah lebih dari 20 tahun, B-2 masih jadi senjata andalan Amerika.
Sekarang cuma ada 20 unit yang masih aktif. Karena rumit banget dan biayanya gak masuk akal, belum ada negara lain yang bisa bikin pesawat sejenis ini.
Harga selangit B-2 datang dari kombinasi riset puluhan tahun, teknologi super rahasia, dan jumlah produksi yang super sedikit. Buat AS, pesawat ini bukan sekadar alat perang, tapi simbol kekuatan dan ambisi teknologi mereka.
Intinya, B-2 Spirit bukan cuma pesawat. Dia kayak bukti nyata gimana negara rela keluar uang triliunan demi “ngilangin” diri di langit musuh.