Jamkrindo

Bank Mandiri Akselerasi Pembangunan Nasional: Pembiayaan Infrastruktur Capai Rp 412,13 Triliun, Tumbuh 15,23%

Oleh Muh. Abdi Sesardiman pada 13 Oct 2025, 20:22 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Bank Mandiri memperkuat komitmennya sebagai salah satu pilar utama pembiayaan pembangunan nasional dengan mengumumkan penyaluran kredit infrastruktur yang signifikan. Hingga Agustus 2025, total pembiayaan yang diklasifikasikan sesuai Peraturan Presiden No. 38 Tahun 2015 ini telah mencapai Rp 412,13 triliun, menunjukkan pertumbuhan impresif sebesar 15,23% dari periode yang sama tahun sebelumnya (yoy), yakni Rp 357,65 triliun.

Corporate Secretary Bank Mandiri, M. Ashidiq Iswara (Ossy), menjelaskan bahwa dukungan ini selaras dengan visi pemerintah di bawah Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam misi peningkatan konektivitas wilayah, produktivitas, dan pemerataan ekonomi.

“Peran Bank Mandiri bukan hanya sekadar menyalurkan dana, tetapi menjadi mitra strategis pemerintah dalam membangun fondasi ekonomi bangsa. Pembiayaan infrastruktur yang kami lakukan bertujuan untuk membuka akses dan peluang bagi masyarakat agar dapat tumbuh serta mencapai kesejahteraan,” tutur Ossy dalam keterangannya di Jakarta, Senin (13/10).

Dana sebesar Rp 412,13 triliun tersebut telah dialokasikan ke berbagai subsektor strategis, termasuk pengembangan jaringan jalan, transportasi, energi terbarukan dan migas, telematika, hingga perumahan rakyat dan konstruksi. Proyek-proyek vital seperti pembangunan jalan tol, pelabuhan, bandara, dan jaringan kereta api menjadi fokus utama, yang dinilai memberi dampak langsung pada masyarakat dan dunia usaha.

Menurut Ossy, penyaluran kredit ini menegaskan peran aktif Bank Mandiri dalam mendukung proyek-proyek pembangunan di luar skema Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Bank Mandiri meyakini bahwa investasi di sektor infrastruktur menciptakan multiplier effect, mulai dari pembukaan lapangan kerja, penguatan konektivitas, hingga menarik lebih banyak investasi di sektor-sektor produktif lainnya.

Subsektor transportasi tercatat sebagai kontributor terbesar dalam pembiayaan ini, dengan nilai penyaluran mencapai Rp 121,44 triliun, melonjak 33,9% yoy. Subsektor jalan juga mengalami peningkatan 18,1% yoy menjadi Rp 55,81 triliun. Sementara itu, pembiayaan untuk migas dan energi terbarukan tumbuh 16,3% yoy menjadi Rp 39,66 triliun, dan sektor telematika menyumbang Rp 40,16 triliun, naik 11,0% yoy.

Bank dengan kode emiten BMRI ini memandang prospek sektor infrastruktur ke depan sangat positif, didorong oleh Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah. Melalui pembiayaan ini, Bank Mandiri berupaya memperkuat sinergi antara sektor keuangan dan sektor riil demi mewujudkan dampak nyata bagi masyarakat luas.

“Sejalan dengan semangat HUT Bank Mandiri ke-27 yang bertema ‘Sinergi Majukan Negeri,’ kami berkomitmen untuk terus menghadirkan solusi finansial yang adaptif. Kami siap mendukung pembangunan dari hulu ke hilir dengan mengutamakan prinsip kehati-hatian dan tata kelola perusahaan yang baik,” tutup Ossy.