Jamkrindo

Bank Mandiri Salurkan Kredit Hilirisasi Mineral Rp 35,75 Triliun, Perkuat Agenda Industrialisasi Nasional

Oleh Desti Dwi Natasya pada 11 Sep 2025, 16:51 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Bank Mandiri terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan nasional dengan fokus pada pembiayaan sektor strategis. Salah satunya melalui dukungan terhadap program hilirisasi mineral yang menjadi prioritas pemerintah.


Corporate Secretary Bank Mandiri, M. Ashidiq Iswara, mengungkapkan bahwa hingga Juni 2025, penyaluran kredit Bank Mandiri ke industri hilirisasi mineral telah mencapai Rp 35,75 triliun, naik 15,65% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 30,91 triliun.


Pembiayaan tersebut disalurkan ke berbagai proyek strategis, mulai dari pembangunan smelter nikel, tembaga, aluminium, hingga fasilitas pengolahan emas. Selain memperluas pembiayaan, Bank Mandiri juga memastikan kualitas kredit tetap terjaga dengan baik sepanjang paruh pertama tahun ini.


“Ini adalah bentuk nyata dukungan kami terhadap agenda hilirisasi nasional. Dengan hilirisasi, Indonesia tidak hanya meningkatkan nilai tambah sumber daya alam, tetapi juga memperkuat ketahanan energi, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan,” ujar Ashidiq dalam keterangan resmi, Kamis (11/9).


Menurutnya, percepatan hilirisasi akan membawa manfaat signifikan, seperti bertambahnya kebutuhan tenaga kerja, terbentuknya industri hilir yang kuat, berkurangnya ketergantungan ekspor bahan mentah, serta meningkatnya diversifikasi ekonomi dan ketahanan perdagangan nasional.


Langkah ini sekaligus mendukung Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya dalam membangun kedaulatan ekonomi melalui industrialisasi, penciptaan lapangan kerja, dan penguatan sektor hilirisasi SDA.


“Kami yakin hilirisasi akan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan. Bank Mandiri siap terus mendukung sektor prioritas ini dengan prinsip kehati-hatian dan tata kelola risiko yang baik,” tambah Ashidiq.


Seperti diketahui, pemerintah telah menetapkan 26 komoditas sebagai prioritas hilirisasi nasional, meliputi sektor mineral, migas, perikanan, pertanian, perkebunan, hingga kehutanan. Dengan dukungan perbankan nasional, hilirisasi diharapkan mampu memperkuat daya saing industri dan membawa Indonesia menuju kemandirian ekonomi yang berkelanjutan.