JAKARTA, Cobisnis.com – Di tengah padang luas Kazakhstan, ada satu hidangan yang lebih dari sekadar makanan. Namanya Beshbarmak, kuliner nasional yang sejak dulu jadi simbol kehormatan, kebersamaan, dan kebanggaan bangsa Kazakh.
Nama Beshbarmak sendiri berarti “lima jari”, karena dulunya dimakan langsung pakai tangan tanpa alat makan. Tradisi ini mencerminkan cara hidup masyarakat Kazakh yang sederhana tapi penuh makna, lahir dari budaya nomaden yang terbiasa makan bersama di alam terbuka.
Hidangan ini berisi potongan daging kuda atau domba rebus yang disajikan di atas mie lebar mirip pasta. Di atasnya disiram kaldu gurih dan bawang rebus, menciptakan rasa kaya dan berlemak yang cocok untuk udara dingin khas Kazakhstan.
Kuah kaldunya, disebut sorpa, punya rasa gurih alami dari rebusan tulang dan lemak. Mienya lembut dan menyerap kuah dengan sempurna, sementara dagingnya empuk dengan aroma khas daging ternak padang stepa.
Beshbarmak bukan cuma soal rasa, tapi juga soal ritual. Dalam jamuan tradisional, hidangan ini disajikan di piring besar di tengah meja dan dimakan bersama-sama. Tuan rumah biasanya memotong bagian daging tertentu untuk tamu, sebagai tanda penghormatan dan rasa terima kasih.
Harga sepiring Beshbarmak di restoran kota besar seperti Almaty berkisar antara 1.800 hingga 3.000 Tenge, atau sekitar Rp 60.000–100.000 per porsi. Untuk versi premium dengan daging kuda dan porsi besar, harganya bisa mencapai 59.000 Tenge, setara sekitar Rp 2 juta.
Harga itu mencerminkan status Beshbarmak sebagai hidangan istimewa yang biasanya hadir di acara besar seperti pernikahan, kelahiran, atau pesta keluarga. Menyajikan Beshbarmak dianggap bentuk penghormatan tertinggi kepada tamu.
Di banyak keluarga Kazakhstan, resep Beshbarmak diwariskan turun-temurun. Proses memasaknya butuh waktu lama, tapi hasilnya selalu jadi pusat perhatian di meja makan. Bagi mereka, makanan ini bukan sekadar tradisi, tapi bagian dari identitas nasional.
Beshbarmak juga punya makna sosial yang dalam. Ia mengingatkan masyarakat Kazakh tentang akar mereka sebagai bangsa penggembala, sekaligus simbol kesederhanaan dan kebersamaan di tengah perubahan zaman modern.
Kini, Beshbarmak sudah bisa ditemukan di berbagai restoran modern Kazakhstan, bahkan jadi menu wajib untuk wisatawan yang ingin mencicipi rasa autentik negeri padang rumput tersebut. Dari dapur tradisional hingga hotel berbintang, aromanya tetap sama: gurih, hangat, dan penuh cerita.