JAKARTA, Cobisnis.com – Black Friday di Amerika Serikat merupakan fenomena tahunan yang menarik perhatian jutaan konsumen dan pelaku ritel. Hari ini jatuh setiap Jumat setelah Hari Thanksgiving, sekaligus menandai awal musim belanja Natal.
Pada momen ini, hampir semua toko, baik fisik maupun daring, menawarkan diskon besar-besaran. Aktivitas ini mendorong peningkatan volume transaksi yang signifikan di seluruh sektor ritel.
Istilah “Black Friday” pertama kali muncul pada 1960-an di Philadelphia, ketika polisi menggunakan istilah ini untuk menggambarkan kemacetan lalu lintas dan kerumunan besar di pusat kota. Makna modern juga terkait akuntansi, yakni toko yang sebelumnya mengalami kerugian akhirnya memperoleh keuntungan signifikan.
Fenomena ini sering memunculkan kepadatan pengunjung yang ekstrem. Beberapa insiden dorong-mendorong dan kecelakaan kecil terjadi akibat tingginya antusiasme konsumen, menunjukkan sisi budaya konsumtif yang melekat pada masyarakat Amerika.
Secara ekonomi, Black Friday berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan penjualan ritel. Beberapa toko mampu memperoleh jutaan dolar dalam satu hari, menjadikannya indikator daya beli masyarakat dan tren konsumsi akhir tahun.
Selain meningkatkan pendapatan, Black Friday juga membantu pengelolaan inventaris. Banyak toko memanfaatkan momen ini untuk membersihkan stok lama dan menarik konsumen baru, sekaligus memperkuat loyalitas pelanggan.
Fenomena ini juga berkembang ke ranah digital melalui Cyber Monday, mendorong belanja daring dengan promosi terbatas, flash sale, dan pengiriman gratis. Konsep ini kini diadopsi oleh banyak negara, menandakan pengaruh global budaya konsumtif Amerika.
Strategi e-commerce yang muncul dari Black Friday mendorong perilaku konsumtif impulsif, sekaligus membuka peluang inovasi dalam logistik, pemasaran, dan manajemen rantai pasok.
Black Friday tidak hanya mencerminkan perilaku konsumen, tetapi juga menjadi indikator penting stabilitas ekonomi, tren ritel, dan dinamika pasar global.
Dengan pertumbuhan berkelanjutan, Black Friday kini menjadi fenomena ekonomi dan sosial yang mencerminkan konsumerisme modern dan strategi bisnis ritel yang efektif di Amerika Serikat.