Jakarta, COBISNIS.COM-Boeing menawarkan kenaikan gaji 25% kepada stafnya selama kontrak empat tahun, dalam upaya untuk menghindari pemogokan yang berpotensi menutup jalur perakitannya paling cepat pada hari Jumat.
Pimpinan serikat pekerja yang mewakili lebih dari 30.000 karyawan telah mendesak para pekerja untuk mendukung proposal tersebut, menggambarkannya sebagai kontrak terbaik yang pernah mereka negosiasikan.
Jika disetujui, perjanjian tersebut akan menjadi pencapaian penting bagi kepala eksekutif baru Boeing, Kelly Ortberg, yang menghadapi tekanan untuk memperbaiki masalah kualitas dan reputasi perusahaan.
Pekerja Boeing di wilayah Seattle dan Portland akan memberikan suara pada kesepakatan tersebut pada hari Kamis. Pemogokan masih dapat terjadi jika dua pertiga anggota serikat pekerja mendukungnya dalam pemungutan suara terpisah.
Dalam pesan video kepada pekerja Boeing, kepala operasi raksasa kedirgantaraan itu, Stephanie Pope, menggambarkan proposal tersebut sebagai "tawaran bersejarah".
Jika diratifikasi oleh anggota serikat pekerja, itu akan menjadi perjanjian kerja penuh pertama antara perusahaan dan serikat pekerja dalam 16 tahun. Meskipun kesepakatan sementara itu tidak sesuai dengan target awal serikat pekerja untuk kenaikan gaji sebesar 40%, para negosiator tetap memujinya dan menyarankan para anggota untuk menerimanya.
"Kami dapat dengan jujur mengatakan bahwa proposal ini adalah kontrak terbaik yang pernah kami negosiasikan sepanjang sejarah," kata pernyataan dari Asosiasi Pekerja Mesin dan Dirgantara Internasional (IAM).
Selain kenaikan gaji, kesepakatan itu menawarkan kepada para pekerja peningkatan layanan kesehatan dan tunjangan pensiun serta komitmen Boeing untuk membangun pesawat komersial berikutnya di wilayah Seattle.
Kesepakatan itu juga memberi para anggota serikat lebih banyak suara dalam masalah keselamatan dan kualitas.
"Secara finansial, perusahaan berada dalam posisi sulit karena banyaknya kesalahan yang dilakukan sendiri. Para anggota IAM-lah yang akan mengembalikan perusahaan ini ke jalur yang benar," kata para negosiator, mengacu pada krisis yang dihadapi Boeing dalam beberapa tahun terakhir.
Tuan Ortberg, seorang veteran dan insinyur industri kedirgantaraan, mengambil alih jabatan sebagai kepala eksekutif baru Boeing bulan lalu. Pengangkatannya terjadi ketika perusahaan melaporkan kerugian finansial yang semakin besar dan terus berjuang untuk memperbaiki reputasinya menyusul insiden dalam penerbangan baru-baru ini dan dua kecelakaan fatal lima tahun lalu.