Jamkrindo

BTN Optimis Dana Pemerintah Rp25 Triliun Terserap Penuh Akhir 2025

Oleh Dwi Natasya pada 13 Oct 2025, 18:59 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menyatakan optimisme bahwa dana Penempatan Uang Negara (PUN) senilai Rp25 triliun yang ditempatkan di perseroan akan terserap sepenuhnya hingga akhir tahun. Keyakinan ini sejalan dengan upaya BTN memperkuat penyaluran kredit ke sektor-sektor produktif, termasuk pembiayaan perumahan rakyat yang menjadi fokus utama perusahaan.

Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, menjelaskan bahwa proses penyerapan dana pemerintah berjalan bertahap sesuai jadwal pipeline kredit yang telah disiapkan. Menurutnya, total pipeline BTN saat ini mencapai sekitar Rp27,5 triliun, lebih besar dari nilai dana penempatan pemerintah.

“Pipeline tersebut sudah siap dicairkan sesuai jadwal yang ditetapkan. Dari dana Rp25 triliun, hingga September 2025 kami telah menyalurkan Rp10,5 triliun atau 42%, sementara yang sudah direimburse baru sekitar Rp4,5 triliun. Sisanya akan kami ajukan pada Oktober ini,” kata Nixon.

Ia menambahkan, dengan kondisi likuiditas yang kuat dan biaya dana yang terus menurun, BTN optimis seluruh dana akan terserap 100% pada November 2025. Penyaluran akan difokuskan pada sektor konstruksi, perdagangan, kesehatan, real estate, serta pembiayaan perumahan rakyat.

Meski optimis, Nixon menegaskan BTN tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian serta manajemen risiko yang ketat agar kualitas kredit tetap terjaga. Setiap penyaluran dilakukan sesuai ketentuan dan tujuan penggunaan dana pemerintah yang diatur oleh Kementerian Keuangan.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa proses penyaluran berjalan lebih lambat di awal karena mayoritas portofolio BTN berada di segmen pembiayaan perumahan, terutama Kredit Pemilikan Rumah (KPR), yang memiliki tahapan verifikasi dan persetujuan lebih kompleks dibandingkan kredit komersial.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa sempat menyebut BTN belum mampu menyerap sepenuhnya penempatan dana pemerintah senilai Rp25 triliun. Berdasarkan data Kementerian Keuangan per 30 September, serapan BTN baru mencapai sekitar 19% dari total dana yang ditempatkan.