Jamkrindo

Dari Vinyl hingga Mainan Retro, Benda Kuno Kini Jadi Koleksi Miliaran

Oleh M.Dhayfan Al-ghiffari pada 02 Oct 2025, 08:02 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Benda-benda yang dulu dianggap kuno dan tak bernilai kini justru berubah menjadi koleksi bernilai tinggi di pasar internasional. Tren ini mencerminkan bagaimana nostalgia, kelangkaan, dan identitas budaya mampu menciptakan peluang ekonomi baru.

Piringan hitam atau vinyl menjadi salah satu contoh paling nyata. Setelah sempat tergeser oleh kaset, CD, hingga musik digital, vinyl kembali diminati. Album langka bahkan bisa terjual ribuan dolar, menjadikannya aset investasi sekaligus simbol gaya hidup.

Mesin tik juga kembali mendapat tempat di hati kolektor. Perangkat yang dulu menjadi perlengkapan kantor standar kini dihargai sebagai karya seni mekanis. Model klasik seperti Hermes 3000 atau Olivetti bisa terjual mahal di pelelangan internasional.

Jam tangan mekanis vintage menunjukkan fenomena serupa. Saat smartwatch merajai pasar modern, justru jam tangan klasik merek Swiss seperti Rolex, Patek Philippe, dan Omega melonjak nilainya. Beberapa koleksi langka bisa mencapai harga ratusan ribu dolar.

Mainan retro juga memasuki pasar koleksi premium. Figur aksi Star Wars edisi 1970-an, boneka Barbie klasik, hingga Lego edisi awal menjadi buruan kolektor. Mainan yang dulu dianggap barang anak-anak kini bernilai puluhan ribu dolar dalam kondisi terawat.

Tidak hanya itu, furnitur bergaya mid-century modern juga mengalami kebangkitan. Kursi desain Eames atau meja teak dari era 1950–1960-an kini menjadi ikon interior mewah. Pasar internasional menempatkan furnitur ini sebagai simbol kelas dan selera tinggi.

Perangko dan uang kuno tetap mempertahankan pesonanya. Meski sempat dianggap hobi jadul, perangko langka bisa bernilai jutaan dolar, begitu juga koin emas bersejarah. Kolektor global bersaing ketat untuk mendapatkan benda-benda yang jumlahnya terbatas.

Fenomena ini memperlihatkan adanya pergeseran nilai dalam konsumsi masyarakat. Benda yang semula dianggap usang bisa berubah status menjadi barang investasi ketika ditopang oleh sejarah, kelangkaan, dan daya tarik budaya.

Dari sisi ekonomi, pasar koleksi kuno menciptakan ekosistem baru. Lelang internasional, toko barang antik, hingga platform online mempertemukan penjual dan pembeli dari berbagai negara, menciptakan perputaran uang yang signifikan.

Pada akhirnya, kebangkitan benda kuno sebagai koleksi mahal menunjukkan bahwa nilai barang tidak hanya ditentukan fungsi, tetapi juga cerita di baliknya. Nostalgia menjadi komoditas global yang mampu mengubah “kuno” menjadi “mahal”.