Jamkrindo

Erick Thohir Siapkan Gudang BUMN untuk Tampung Beras Nasional

Oleh Farida Ratnawati pada 25 Apr 2025, 13:34 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menyatakan pihaknya siap dalam mendukung arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menghadapi peningkatan produksi beras nasional tahun ini.

Erick mengaku telah menugaskan beberapa BUMN terkait program ketahanan pangan nasional, seperti Perum BULOG, ID FOOD, Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC), dan Perkebunan Nusantara (PTPN) juga BUMN yang memiliki fungsi distribusi dan logistik untuk menyiapkan gudang-gudang guna menampung beras produksi nasional.

Adapun beras produksi nasional diperkirakan akan meningkat dalam 3 hingga 4 bulan ke depan.

“Menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo untuk menyiapkan gudang-gudang sementara guna mengantisipasi peningkatan produksi beras nasional, kami langsung berkoordinasi dengan BUMN- BUMN yang terlibat dalam program ketahanan pangan nasional untuk mengambil peran dan memastikan kelancaran proses penyimpanan dan distribusi beras,” ujar Erick Thohir, dalam keterangan resmi, di Jakarta, Kamis, 24 April.

Arahan ini, sambung Erick, sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat sektor pangan sebagai pilar utama pembangunan ekonomi nasional.

“BUMN akan mengoptimalkan sumber daya dan teknologi untuk membangun gudang tambahan yang efisien dan efektif sehingga bisa dibangun dalam waktu singkat dan tidak membutuhkan biaya besar,” ucapnya.

Dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional, lanjut Erick, Perum BULOG memiliki target penyerapan sebanyak 3 juta ton setara beras ke petani.

Hingga saat ini hal itu sudah terealisasi sebanyak 1,5 juta ton setara beras dan target penyerapan tersebut optimistis akan dicapai tahun ini.

Sementara itu, total stok beras yang dikuasai BULOG telah mencapai 3 juta ton.

“BUMN akan menyinergikan dengan sektor pemerintahan lainnya untuk memastikan keberhasilan program ini. Terutama, melakukan kajian terkait lokasi strategis pembangunan gudang, tata kelola, serta inovasi yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi penyimpanan produksi beras nasional,” katanya.