JAKARTA, Cobisnis.com - Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani buka suara terkait hengkangnya LG dari konsorsium proyek baterai kendaraan listrik di Indonesia.
Dikatakan Rosan, keputusan cabutnya LG dari proyek Titan ini merupakan keutusan Pemerintah Indonesia melalui surat yang dikeluarkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada tanggal 31 Januari.
"Lebih tepat dari kami yang memutus berdasarkan surat 31 Januari 2025 yang diterbittkan Kementerian ESDM," ujar Rosan yang dikutip Kamis, 24 April.
Keputusan ini diambil lantaran negosiasi antara Indonesia dengan LG berlangsung selama lima tahun belum membuahkan hasil yang signifikan.
"Karena negosiasinya sudah terlalu lama sedangkan kita ingin ini berjalan baik karena negosiasi lima tahun. Kan engga mungkin proyek lama," sambung Rosan.
Karena itu, pemerintah berinisiatif mengeluarkan surat penghentian kerja sama yang langsung dikirimkan kepada CEO LG Cheem dan LG Energy Solution.
Dia menambahkan, surat ini juga dikeluarkan lantaran investor China, Huayou, telah menyatakan keinginannya berinvestasi pada sektor ekosistem baterai.
Keinginan Huayou untuk masuk dalam konsorsium proyek baterai di Indonesia itu diungkap sejak tahun 2024.
"Kita sudah ketemu dengan Huayou, saya sudah ketemu karena mereka sangat positif sejak 2024 ini sudah menyatakan minatnya menjadi konsorsium LG," tandas Rosan.
Dikatakan Rosan, keputusan cabutnya LG dari proyek Titan ini merupakan keutusan Pemerintah Indonesia melalui surat yang dikeluarkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada tanggal 31 Januari.
"Lebih tepat dari kami yang memutus berdasarkan surat 31 Januari 2025 yang diterbittkan Kementerian ESDM," ujar Rosan yang dikutip Kamis, 24 April.
Keputusan ini diambil lantaran negosiasi antara Indonesia dengan LG berlangsung selama lima tahun belum membuahkan hasil yang signifikan.
"Karena negosiasinya sudah terlalu lama sedangkan kita ingin ini berjalan baik karena negosiasi lima tahun. Kan engga mungkin proyek lama," sambung Rosan.
Karena itu, pemerintah berinisiatif mengeluarkan surat penghentian kerja sama yang langsung dikirimkan kepada CEO LG Cheem dan LG Energy Solution.
Dia menambahkan, surat ini juga dikeluarkan lantaran investor China, Huayou, telah menyatakan keinginannya berinvestasi pada sektor ekosistem baterai.
Keinginan Huayou untuk masuk dalam konsorsium proyek baterai di Indonesia itu diungkap sejak tahun 2024.
"Kita sudah ketemu dengan Huayou, saya sudah ketemu karena mereka sangat positif sejak 2024 ini sudah menyatakan minatnya menjadi konsorsium LG," tandas Rosan.