JAKARTA, Cobisnis.com – Meski ekonominya terbatas dan barang impor sering langka, Kuba justru dikenal punya penduduk yang sehat dan berumur panjang. Negara kecil di Karibia ini jadi contoh langka bahwa kesejahteraan gak selalu bergantung pada kemewahan atau arus impor yang lancar.
Sejak revolusi 1959, pemerintah Kuba memprioritaskan layanan kesehatan untuk semua warganya. Mereka membangun sistem kesehatan universal yang menjamin setiap orang bisa berobat gratis. Rasio dokter di Kuba bahkan termasuk yang tertinggi di dunia, dan tenaga medisnya tersebar sampai ke desa-desa.
Pendekatan yang dipakai Kuba juga beda. Fokus mereka bukan cuma mengobati, tapi mencegah penyakit sejak awal. Pemeriksaan rutin, vaksinasi, dan edukasi kesehatan dilakukan secara menyeluruh. Hasilnya, banyak penyakit bisa dicegah sebelum berkembang jadi serius.
Keterbatasan akses impor membuat masyarakat Kuba hidup dengan bahan lokal. Menu sehari-hari mereka sederhana: nasi, sayur, buah, dan ikan. Karena jarang mengonsumsi makanan olahan dan cepat saji, pola makan mereka jadi lebih alami dan seimbang tanpa harus direncanakan ribet.
Gaya hidup aktif juga ikut berperan besar. Transportasi publik yang terbatas bikin banyak warga memilih jalan kaki atau bersepeda ke mana-mana. Aktivitas fisik ini otomatis bikin tubuh tetap bugar, bahkan tanpa olahraga formal.
Kuba juga dikenal punya kehidupan sosial yang hangat. Warganya gemar berkumpul, menari, dan saling bantu. Kedekatan sosial semacam ini terbukti bisa menurunkan stres dan memperkuat kesehatan mental masyarakat.
Selain itu, tingkat pendidikan di Kuba sangat tinggi, dengan literasi hampir 100 persen. Pemerintah aktif menyebarkan informasi tentang kebersihan, nutrisi, dan pentingnya menjaga kesehatan sejak dini. Masyarakat pun lebih sadar pentingnya gaya hidup sehat.
Meski tertekan secara ekonomi akibat embargo dan keterbatasan ekspor-impor, Kuba tetap mampu menjaga angka harapan hidup di atas rata-rata dunia. Banyak negara berkembang justru belajar dari cara mereka membangun sistem kesehatan yang merata.
Kisah Kuba jadi bukti bahwa faktor utama kesehatan masyarakat bukan uang, tapi kebijakan publik yang berpihak pada rakyat. Fokus pada pencegahan, pola makan alami, dan solidaritas sosial menciptakan ketahanan yang kuat di tengah kesulitan.
Kuba membuktikan, hidup sehat bukan soal fasilitas mewah atau barang impor, tapi soal kebiasaan, perhatian, dan sistem yang benar. Negara kecil ini sukses mengajarkan dunia arti sebenarnya dari “sehat karena kebersamaan.”