Jamkrindo

Harga Beras Naik Sedikit Saja Daya Beli Nyungseb Ekonomi Goyang

Oleh M.Dhayfan Al-ghiffari pada 21 Oct 2025, 06:11 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Kenaikan harga beras ternyata bukan cuma urusan dapur, tapi bisa berimbas langsung ke stabilitas ekonomi nasional. Soalnya, beras jadi makanan pokok utama buat lebih dari 90 persen masyarakat Indonesia. Artinya, sedikit saja harga beras naik, dampaknya bisa terasa ke mana-mana.

Buat kebanyakan keluarga, beras jadi bagian besar dari pengeluaran harian. Jadi kalau harga naik, otomatis biaya hidup ikut naik juga. Akibatnya, orang mulai menekan belanja barang lain, yang bikin roda ekonomi di sektor ritel dan UMKM bisa melambat.

Kenaikan harga beras juga ikut mendorong inflasi. Soalnya, beras termasuk komoditas utama dalam perhitungan inflasi nasional. Kalau inflasi melonjak, daya beli masyarakat menurun, dan pemerintah harus kerja ekstra buat menjaga kestabilan harga kebutuhan lain.

Efek sosialnya juga besar. Bagi masyarakat berpenghasilan rendah, naiknya harga beras bikin beban hidup makin berat. Kondisi ini bisa meningkatkan angka kemiskinan dan bikin ketimpangan ekonomi makin lebar, terutama di daerah perkotaan dengan biaya hidup tinggi.

Beras bukan cuma soal pangan, tapi juga politik. Harga beras sering dianggap cerminan kemampuan pemerintah menjaga kesejahteraan rakyat. Kalau harga melambung, kepercayaan publik bisa menurun, dan itu berisiko bikin suasana sosial ikut panas.

Dampaknya juga terasa di sektor tenaga kerja. Biaya makan yang meningkat sering bikin karyawan menuntut kenaikan upah. Ini berujung pada meningkatnya ongkos produksi, yang bisa bikin harga barang lain ikut naik. Efeknya jadi lingkaran yang sulit diputus.

Di sisi lain, sebagian petani mungkin diuntungkan karena harga gabah ikut naik. Tapi kalau distribusi dan pasokan beras terganggu, manfaat itu bisa hilang begitu saja. Pemerintah harus bisa menyeimbangkan antara keuntungan petani dan keterjangkauan harga untuk konsumen.

Peran Bulog dan kebijakan impor beras juga jadi faktor penting. Cadangan beras nasional yang kuat bisa bantu jaga harga di pasar tetap stabil. Tapi kalau stok menipis atau distribusi terganggu, efek domino ke pasar bakal terasa cepat.

Langkah-langkah seperti operasi pasar dan bantuan pangan harus dijalankan tepat waktu dan tepat sasaran. Tanpa itu, masyarakat menengah ke bawah bisa makin tertekan, sementara ekonomi domestik kehilangan daya dorong dari konsumsi rumah tangga.

Pada akhirnya, harga beras bukan cuma angka di papan pasar. Ia adalah cermin keseimbangan antara ekonomi, sosial, dan politik Indonesia. Menjaga harga beras tetap stabil berarti menjaga kesejahteraan rakyat dan kestabilan ekonomi nasional.