JAKARTA, Cobisnis.com – Di tengah tantangan global, di mana ratusan juta orang masih menghadapi kelaparan, dan Indonesia mencatat 4,5 persen kerawanan pangan sedang dan berat pada 2023, Bank DBS Indonesia mengambil langkah nyata. Memperingati Hari Pangan Sedunia 2025 dengan tema "Bergandengan Tangan untuk Pangan yang Lebih Baik dan Masa Depan yang Lebih Baik", Bank DBS Indonesia menegaskan komitmennya dalam memperkuat ketahanan pangan nasional melalui sinergi lintas sektor.
Sebagai bagian dari visi menjadi Best Bank for a Better World, DBS Indonesia percaya bahwa solusi pangan berkelanjutan membutuhkan kolaborasi antara sektor keuangan, pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Komitmen ini diwujudkan melalui inisiatif pembiayaan berkelanjutan, dukungan pada agritech, dan program sosial yang berfokus pada pilar keberlanjutan Impact Beyond Banking.
"Tema tahun ini merefleksikan urgensi kolaborasi untuk menciptakan akses pangan yang adil dan berkelanjutan bagi semua," ujar Mona Monika, Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia. "Kami berperan sebagai katalis untuk memperkuat rantai pasok, meningkatkan kesejahteraan petani, mendorong ekonomi hijau di sektor agrikultur, dan memastikan pemerataan akses pangan bernutrisi."
Tiga Pilar Utama Inovasi Pangan DBS Indonesia:
Pemberdayaan Petani melalui Pertanian Cerdas Iklim: Bank DBS Indonesia melalui Program FEAST (Flores Empowerment for Agricultural Sustainability and Transformation) bersama Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial, membekali 1.600 petani skala kecil (50% perempuan) di Flores, NTT, dengan praktik pertanian cerdas iklim, literasi keuangan, dan nutrisi. Melalui 50 sesi sekolah lapang iklim dan kebun pangan percontohan, program ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan teknis, tetapi juga status gizi 4.000 keluarga petani. Rencananya, program ini akan diperluas ke seluruh kabupaten di Flores dalam 2-3 tahun ke depan.
Pembiayaan Hijau dan Kepatuhan Global: Dukungan finansial berkelanjutan diberikan, salah satunya melalui blended finance untuk Adena Coffee. Pembiayaan ini bertujuan membina petani kopi, meningkatkan produksi biji kopi berkelanjutan, serta mengembangkan perangkat lunak untuk kepatuhan terhadap EUDR (European Deforestation Regulation). Selain itu, Adena Coffee akan membangun Pusat Produksi dan Pelatihan Serbaguna untuk melatih 500 petani kopi di Gayo, Flores, Bali, dan Jawa Barat dalam metode pengolahan yang tepat.
Aksi Nyata Penyelamatan Pangan dan Sirkularitas: Melalui Program Food Rescue Warrior yang berkolaborasi dengan FoodCycle Indonesia dan DBS Foundation, Bank DBS aktif memerangi food waste. Sejak Januari 2024 hingga September 2025, program ini berhasil menyelamatkan 1,36 juta kg surplus makanan dari 155 mitra, di mana lebih dari 3 juta paket makanan layak didistribusikan kepada 128 ribu penerima manfaat. Program ini terbukti mengurangi kerawanan pangan penerima manfaat dari 77% menjadi 36% dalam 17 bulan. Hebatnya lagi, lebih dari 700 ribu kg limbah makanan dikelola menjadi pakan ternak dan pupuk kompos, sekaligus mengedukasi masyarakat tentang sistem pangan sirkuler.
Selain itu, keberhasilan penerima DBS Foundation Grant 2023, Magalarva, turut disoroti. Rendria Labde, Founder & CEO Magalarva, mengungkapkan bahwa bermitra dengan DBS Foundation telah melipatgandakan dampak sosial perusahaannya. "Kapasitas pengolahan limbah makanan kami naik hingga 66%, mencapai hampir 3.000 ton per tahun—dua kali lipat dari sebelumnya—dan berhasil mengurangi 9.000 ton emisi gas rumah kaca," jelas Rendria.
Dengan semangat kebersamaan, Bank DBS Indonesia menegaskan posisinya sebagai mitra terpercaya dalam menciptakan masa depan yang lebih baik, di mana setiap individu dapat menikmati pangan yang cukup, sehat, dan berkelanjutan. Kolaborasi ini menjadi bukti bahwa memerangi kelaparan adalah tanggung jawab bersama yang dimulai dari langkah nyata.