JAKARTA, Cobisnis.com – Indonesia masih dikenal sebagai salah satu pemasok rempah-rempah utama dunia. Hingga kini, berbagai komoditas rempah asal Tanah Air terus diminati pasar internasional karena kualitas, aroma, dan karakter rasa yang kuat.
Pala menjadi salah satu rempah Indonesia yang paling banyak dibeli dari luar negeri. Komoditas ini digunakan dalam industri makanan, minuman, farmasi, hingga parfum, terutama oleh negara-negara Eropa dan Amerika Serikat.
Selain pala, cengkeh juga menjadi andalan ekspor Indonesia. Rempah ini banyak dimanfaatkan untuk industri makanan, obat-obatan, serta rokok, dengan pasar utama seperti India, China, dan beberapa negara di kawasan Eropa.
Kayu manis asal Indonesia, khususnya jenis cassia, dikenal memiliki aroma lebih tajam dibandingkan produk dari negara lain. Permintaan kayu manis cukup stabil dari Amerika Serikat, Jerman, dan negara Timur Tengah.
Lada atau merica hitam dan putih juga termasuk komoditas rempah yang paling sering diekspor. Lada Indonesia digunakan sebagai bahan baku utama industri pangan global dan masih diminati di pasar Asia serta Eropa.
Vanili menjadi salah satu rempah bernilai tinggi yang diminati pasar internasional. Meski volumenya tidak sebesar rempah lain, harga jual vanili relatif mahal dan banyak diburu oleh industri makanan premium di Amerika Serikat, Prancis, dan Jepang.
Selain rempah mentah, produk olahan berbasis rempah juga mulai banyak diekspor. Jahe, kunyit, dan lengkuas dalam bentuk bubuk atau ekstrak diminati karena tren global terhadap produk kesehatan alami.
Bumbu instan khas Indonesia seperti rendang, kari, dan gulai turut memperluas pasar rempah nasional. Produk ini banyak dibeli oleh konsumen luar negeri yang menginginkan cita rasa Nusantara secara praktis.
Sambal botolan berbasis rempah juga mencatat pertumbuhan ekspor yang konsisten. Produk ini diminati di negara dengan komunitas diaspora Indonesia dan penggemar makanan pedas.
Secara ekonomi, ekspor rempah berkontribusi pada pendapatan petani dan pelaku UMKM di daerah penghasil rempah. Komoditas ini juga memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global.
Di tengah tren gaya hidup sehat dan penggunaan bahan alami, permintaan rempah Indonesia diperkirakan tetap tumbuh. Hal ini membuka peluang besar bagi penguatan industri rempah nasional ke depan.