Jamkrindo

Intip Biaya Fantastis Iklan Coca-Cola di Seluruh Dunia

Oleh M.Dhayfan Al-ghiffari pada 02 Nov 2025, 06:01 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Di balik botol minuman bersoda yang dikenal di seluruh dunia, Coca-Cola ternyata menggelontorkan dana iklan yang luar biasa besar setiap tahunnya. Perusahaan asal Amerika Serikat ini menghabiskan sekitar US$4–5 miliar atau setara Rp65–80 triliun per tahun hanya untuk menjaga agar citra mereknya tetap menjadi nomor satu di dunia.

Angka tersebut menjadikan Coca-Cola salah satu perusahaan dengan anggaran promosi terbesar secara global. Lebih dari 10 persen dari pendapatan tahunannya dialokasikan khusus untuk pemasaran, mulai dari kampanye digital, iklan televisi, hingga sponsorship olahraga internasional.

Namun, strategi iklan Coca-Cola tidak hanya tentang frekuensi tampil di layar. Perusahaan ini membangun apa yang disebut “total marketing experience,” yaitu pendekatan terpadu yang memadukan promosi, kemasan, acara budaya, hingga kolaborasi musik dan olahraga.

Filosofi utama Coca-Cola bukan menjual minuman, tapi menjual gaya hidup dan perasaan positif. Kampanye global seperti “Open Happiness” dan “Real Magic” dirancang untuk membangun hubungan emosional dengan konsumen, bukan sekadar mendorong penjualan jangka pendek.

Pendekatan tersebut terbukti efektif. Coca-Cola berhasil menjaga brand awareness tertinggi di dunia, dengan tingkat pengenalan merek yang melampaui 90 persen di lebih dari 200 negara. Warna merah dan logo khasnya kini dianggap sebagai simbol universal dari kebahagiaan.

Meski kampanye global berjalan seragam, Coca-Cola tetap menyesuaikan pesan di setiap negara. Di Indonesia misalnya, tema iklannya sering dikaitkan dengan kebersamaan keluarga atau semangat Ramadan. Pendekatan ini dikenal dengan prinsip “think global, act local.”

Strategi pemasaran lintas budaya ini membantu Coca-Cola mempertahankan relevansi di tengah perubahan generasi dan tren minuman sehat yang semakin populer. Sementara banyak pesaing kesulitan menyesuaikan diri, Coca-Cola tetap konsisten dengan citra positif yang mudah diterima publik.

Secara finansial, investasi besar di bidang promosi terbukti membawa hasil. Dengan laba bersih mencapai US$10 miliar per tahun, pengeluaran iklan raksasa itu justru memperkuat posisi merek dan memperluas pangsa pasar global.

Menurut laporan Interbrand 2024, nilai merek Coca-Cola kini menembus lebih dari US$100 miliar, menempatkannya di antara lima besar merek paling bernilai di dunia bersama Apple dan Microsoft. Angka tersebut menunjukkan bahwa citra merek yang kuat adalah aset bisnis yang tak ternilai.

Fenomena Coca-Cola menunjukkan bahwa kekuatan branding bisa lebih menentukan dari sekadar rasa produk. Dengan konsistensi pesan dan investasi komunikasi yang masif, perusahaan ini berhasil menjadikan minuman bersoda sebagai ikon budaya global yang tak lekang oleh waktu.