Jamkrindo

Jamkrindo Raih Laba Sebelum Pajak Rp1,18 Triliun pada Kuartal III 2025

Oleh Dwi Natasya pada 02 Nov 2025, 14:50 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) mencatatkan kinerja keuangan yang kuat hingga kuartal III tahun 2025. Hingga akhir September 2025, perusahaan berhasil membukukan laba sebelum pajak (EBT) sebesar Rp1,18 triliun, atau 156,72 persen dari target dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2025.

Capaian ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan semester I 2025, di mana laba sebelum pajak tercatat sebesar Rp551,76 miliar atau 73,17 persen dari RKAP. Pertumbuhan tersebut menjadi bukti efektivitas strategi bisnis Jamkrindo dalam mempertahankan kinerja yang sehat dan berkelanjutan.

Dari sisi pendapatan, hingga September 2025, pendapatan Imbal Jasa Penjaminan (IJP) bruto mencapai Rp5,59 triliun atau 65,53 persen dari RKAP 2025. Pendapatan investasi tercatat sebesar Rp1,19 triliun atau 79,82 persen dari RKAP, sementara pendapatan subrogasi bersih mencapai Rp1,26 triliun atau 79,90 persen. Selain itu, pendapatan lain-lain sebesar Rp50,67 miliar atau 354,78 persen dari RKAP mencerminkan hasil dari optimalisasi aset dan diversifikasi sumber pendapatan perusahaan.

Dari sisi beban, total klaim yang dibayarkan mencapai Rp3,79 triliun atau 49,36 persen dari RKAP, sedangkan beban usaha sebesar Rp1,46 triliun atau 79,75 persen dari RKAP. Pengendalian biaya yang efektif menjadi salah satu faktor kunci dalam menjaga efisiensi dan profitabilitas perusahaan.

Secara operasional, volume penjaminan Jamkrindo mencapai Rp186,76 triliun hingga September 2025. Angka tersebut terdiri dari penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp116,54 triliun dan penjaminan non-KUR sebesar Rp70,21 triliun. Melalui program penjaminan ini, Jamkrindo telah membantu lebih dari 4,4 juta pelaku UMKM dan menciptakan sekitar 11,69 juta lapangan kerja.

Plt. Direktur Utama Jamkrindo, Abdul Bari, menyampaikan bahwa pencapaian tersebut merupakan hasil dari komitmen perusahaan dalam menjaga keseimbangan antara ekspansi bisnis dan penerapan tata kelola perusahaan yang baik.

“Kinerja positif ini menjadi bukti keberhasilan strategi kami dalam memperluas jangkauan penjaminan, memperkuat transformasi digital, serta menjaga efisiensi dan manajemen risiko. Kami akan terus berperan aktif dalam mendukung pelaku usaha yang layak namun belum bankable agar mendapatkan akses pembiayaan,” ujar Abdul Bari.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa Jamkrindo akan terus memperkuat posisinya sebagai lembaga penjaminan terbesar di Indonesia melalui inovasi produk, peningkatan kualitas layanan, dan penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam setiap aktivitas bisnis.

Dengan jaringan layanan yang luas, mencakup 9 kantor wilayah, 54 kantor cabang, dan 15 unit pelayanan di seluruh Indonesia, Jamkrindo memastikan layanan penjaminan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk wilayah terpencil, guna mendukung pemerataan ekonomi nasional.