JAKARTA, Cobisnis.com - CEO Apple, Tim Cook, melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo pada hari Rabu (17/4/2024) di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, sekitar pukul 09.30 WIB. Dalam pertemuan tersebut, Tim Cook mengungkapkan komitmen Apple untuk melakukan investasi di Indonesia. Menurut Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita yang turut mendampingi Presiden Jokowi, Apple telah menyetujui perjanjian investasi terbaru.
Dalam kesepakatan tersebut, Apple sepakat untuk membangun infrastruktur pendidikan, yakni Apple Developer Academy keempat, yang akan berlokasi di Bali. Sebelumnya, Apple telah mendirikan tiga Apple Developer Academy di Indonesia, yang berada di Tangerang Selatan, Batam, dan Surabaya. Agus mengindikasikan bahwa dengan adanya tambahan satu Apple Developer Academy ini, nilai investasi Apple di Indonesia kini mencapai sekitar Rp 1,6 triliun. Namun, bagaimana dengan skala investasi ini jika dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya, seperti Vietnam, yang juga dikunjungi oleh Tim Cook sebelumnya?
Tim Cook mengunjungi Vietnam pada awal pekan yang sama sebelum kunjungannya ke Indonesia, dengan agenda serupa, yakni terkait investasi di negara tersebut. Apple telah mengumumkan rencana peningkatan investasinya di Vietnam melalui situs resmi perusahaan. "Hari ini, Apple mengumumkan peningkatan investasi dalam pemasokannya di Vietnam, sejalan dengan kemajuan inisiatif untuk mendukung air bersih di sekolah-sekolah lokal," ungkap Apple melalui situs resminya.
Meskipun nilai investasi tambahan untuk Vietnam tidak diungkap secara rinci oleh Apple, laporan menunjukkan bahwa Apple telah menginvestasikan sekitar 400 triliun dong Vietnam, setara dengan sekitar Rp 255 triliun, dan menciptakan sekitar 200.000 lapangan kerja di negara tersebut. Jumlah investasi Apple di Vietnam jauh melampaui investasi yang dikeluarkan di Indonesia.
Nilai investasi Apple di Indonesia saat ini sekitar Rp 1,6 triliun, yang digunakan untuk mendirikan Apple Academy, program pengembangan bakat pengembang di Indonesia.
Program Apple Academy tersebut bertujuan untuk memenuhi persyaratan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) agar Apple dapat mengimpor ponselnya ke Indonesia. Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 65 Tahun 2016, ada beberapa skema yang dapat dipilih oleh vendor ponsel untuk memenuhi persyaratan TKDN, salah satunya melalui pendekatan perangkat keras, seperti membangun pabrik atau merakit ponsel di Indonesia.
Dalam kesepakatan tersebut, Apple sepakat untuk membangun infrastruktur pendidikan, yakni Apple Developer Academy keempat, yang akan berlokasi di Bali. Sebelumnya, Apple telah mendirikan tiga Apple Developer Academy di Indonesia, yang berada di Tangerang Selatan, Batam, dan Surabaya. Agus mengindikasikan bahwa dengan adanya tambahan satu Apple Developer Academy ini, nilai investasi Apple di Indonesia kini mencapai sekitar Rp 1,6 triliun. Namun, bagaimana dengan skala investasi ini jika dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya, seperti Vietnam, yang juga dikunjungi oleh Tim Cook sebelumnya?
Tim Cook mengunjungi Vietnam pada awal pekan yang sama sebelum kunjungannya ke Indonesia, dengan agenda serupa, yakni terkait investasi di negara tersebut. Apple telah mengumumkan rencana peningkatan investasinya di Vietnam melalui situs resmi perusahaan. "Hari ini, Apple mengumumkan peningkatan investasi dalam pemasokannya di Vietnam, sejalan dengan kemajuan inisiatif untuk mendukung air bersih di sekolah-sekolah lokal," ungkap Apple melalui situs resminya.
Meskipun nilai investasi tambahan untuk Vietnam tidak diungkap secara rinci oleh Apple, laporan menunjukkan bahwa Apple telah menginvestasikan sekitar 400 triliun dong Vietnam, setara dengan sekitar Rp 255 triliun, dan menciptakan sekitar 200.000 lapangan kerja di negara tersebut. Jumlah investasi Apple di Vietnam jauh melampaui investasi yang dikeluarkan di Indonesia.
Nilai investasi Apple di Indonesia saat ini sekitar Rp 1,6 triliun, yang digunakan untuk mendirikan Apple Academy, program pengembangan bakat pengembang di Indonesia.
Program Apple Academy tersebut bertujuan untuk memenuhi persyaratan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) agar Apple dapat mengimpor ponselnya ke Indonesia. Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 65 Tahun 2016, ada beberapa skema yang dapat dipilih oleh vendor ponsel untuk memenuhi persyaratan TKDN, salah satunya melalui pendekatan perangkat keras, seperti membangun pabrik atau merakit ponsel di Indonesia.
