Jamkrindo

Kenapa Banyak Orang Suka Pedas? Ini Rahasia di Balik Sensasinya

Oleh M.Dhayfan Al-ghiffari pada 21 Oct 2025, 05:06 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Buat sebagian orang, makan pedas itu kayak olahraga buat lidah. Sakit tapi nagih. Meski bikin keringetan dan mata berair, banyak yang justru nggak bisa makan tanpa sambal. Ternyata, di balik sensasi panas itu ada penjelasan ilmiah kenapa pedas bisa bikin ketagihan.

Secara teknis, rasa pedas bukan termasuk rasa dasar kayak manis atau asin. Sensasi itu muncul karena zat bernama capsaicin yang ada di cabai. Zat ini bikin saraf di lidah ngira kalau kita sedang terbakar, padahal ya cuma lagi makan. Otak pun langsung bereaksi seolah ada bahaya.

Lucunya, otak malah ngeluarin hormon bahagia buat ngelawan “rasa sakit” itu. Namanya endorfin dan dopamin. Dua hormon ini bikin kita merasa senang, lega, bahkan sedikit euforia setelah rasa perihnya hilang. Jadi, makin sakit lidahnya, kadang malah makin puas.

Itu kenapa orang bisa nagih sama pedas. Bukan karena rasanya, tapi karena efek “nyaman setelah tersiksa” yang bikin pengen lagi dan lagi. Nggak heran kalau video tantangan makan cabai atau mie pedas sering viral di media sosial karena secara nggak sadar, otak kita suka sensasi itu.

Beberapa penelitian juga bilang, orang yang doyan pedas biasanya lebih tahan sama rasa sakit dan suka hal-hal menantang. Bagi mereka, pedas itu bukan cuma rasa, tapi pengalaman. Ada rasa bangga tersendiri bisa menaklukkan level pedas tertentu.

Nah, dari sisi ekonomi, tren pedas ini jadi ladang cuan yang besar. Lihat aja produk mie pedas, sambal kemasan, sampai restoran dengan level pedas makin banyak bermunculan. Semua berlomba jual sensasi, bukan sekadar makanan.

UMKM lokal juga kebagian rezeki. Banyak produsen sambal rumahan yang sekarang laku keras, bahkan tembus ke pasar luar negeri. Sambal khas Indonesia kayak rica-rica, matah, atau bawang jadi incaran pecinta pedas di Asia dan Eropa.

Media sosial punya peran besar di situ. Tantangan “level pedas”, review makanan ekstrem, sampai konten lucu soal sambal bisa langsung dorong penjualan. Orang penasaran, nyobain, terus ketagihan — efek viralnya nyata banget di dunia kuliner.

Meski begitu, ahli gizi tetap ngingetin biar jangan kebablasan. Pedas boleh, tapi kalau kebanyakan bisa bikin lambung protes. Idealnya, nikmati secukupnya biar tetap aman dan sehat.

Akhirnya, rasa pedas bukan cuma soal lidah. Ia gabungan antara sains, selera, dan gaya hidup. Dari sensasi yang bikin nangis sampai peluang bisnis yang menggoda, pedas tetap jadi bagian seru dari budaya makan kita.