Jamkrindo

Kenapa Ekonomi Hong Kong Bisa Beda Jauh dari Tiongkok Daratan

Oleh M.Dhayfan Al-ghiffari pada 28 Oct 2025, 07:21 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Hong Kong dikenal sebagai wilayah yang unik di dunia. Meski secara politik masuk ke Republik Rakyat Tiongkok, sistem ekonominya berjalan sendiri, berbeda jauh dari sistem sosialis yang berlaku di daratan.

Perbedaan ini berawal dari sejarah panjang ketika Hong Kong masih menjadi koloni Inggris. Saat Inggris mengembalikannya ke Tiongkok pada 1997, disepakati sistem “satu negara, dua sistem”. Kesepakatan ini memberi Hong Kong kebebasan mengatur ekonomi, hukum, dan pemerintahannya sendiri selama 50 tahun, hingga 2047.

Artinya, Hong Kong tetap bagian dari Tiongkok, tapi punya kebijakan ekonomi pasar bebas yang terbuka untuk dunia. Berbeda dengan daratan yang masih dikontrol kuat oleh pemerintah pusat, Hong Kong lebih kapitalis dan pro-investasi.

Kebebasan ini bikin Hong Kong tumbuh pesat jadi salah satu pusat keuangan dunia. Pajak rendah, birokrasi sederhana, dan sistem hukum yang stabil menjadikan kota ini rumah bagi ratusan perusahaan internasional.

Selain itu, Hong Kong punya mata uang sendiri, dolar Hong Kong (HKD), dan sistem hukum berbasis common law ala Inggris. Sementara di Tiongkok, sistem hukumnya mengikuti model komunis yang lebih menekankan peran negara.

Keterbukaan pasar juga membuat Hong Kong jadi jembatan antara Barat dan Tiongkok. Banyak investor global memanfaatkan Hong Kong sebagai pintu masuk menuju pasar daratan, tanpa harus tunduk langsung pada regulasi ketat Beijing.

Namun, beberapa tahun terakhir, kebebasan Hong Kong mulai terancam. Sejak diberlakukannya Undang-Undang Keamanan Nasional pada 2020, banyak pihak menilai Beijing mulai mempersempit ruang otonomi wilayah itu.

Situasi politik ini berdampak pada kepercayaan bisnis dan investor. Meski ekonomi Hong Kong tetap tangguh, ketegangan politik bisa menekan statusnya sebagai pusat keuangan bebas di Asia.

Bagi warga Hong Kong, perbedaan sistem ekonomi bukan cuma soal uang, tapi juga soal identitas. Mereka terbiasa hidup dalam kebebasan ekonomi dan hukum yang lebih transparan, hal yang belum tentu sama dengan Tiongkok daratan.

Ke depan, dunia menunggu bagaimana Hong Kong akan bertahan di antara dua kekuatan: ideologi sosialis Tiongkok dan sistem pasar bebas yang sudah membentuk karakter ekonominya selama puluhan tahun.