JAKARTA, Cobisnis.com – Daging wagyu A5 sudah lama dikenal sebagai daging sapi paling mahal di dunia. Harganya bisa mencapai jutaan rupiah per 100 gram, dan bukan tanpa alasan. Di balik potongan daging yang lembut dan berlemak sempurna itu, ada rantai ekonomi panjang yang membuatnya jadi barang mewah.
Wagyu A5 merupakan tingkat tertinggi dari sistem penilaian daging sapi di Jepang. Huruf “A” menunjukkan tingkat hasil potong terbaik, sementara angka “5” menandakan kualitas tertinggi dari segi marbling, warna, dan tekstur daging. Kombinasi ini menghasilkan cita rasa dan kelembutan yang sulit ditandingi.
Secara genetik, wagyu memang spesial. Jenis sapi ini punya kemampuan alami menghasilkan lemak intramuskular halus yang tersebar merata. Lemak inilah yang bikin wagyu terasa buttery dan meleleh di mulut karakteristik yang tak bisa ditiru oleh sapi biasa.
Biaya pemeliharaan juga jadi alasan utama harga wagyu A5 melambung. Peternak di Jepang memberi perawatan intensif: pakan khusus, kandang nyaman, hingga lingkungan yang tenang untuk menghindari stres pada sapi. Waktu pemeliharaannya bahkan bisa mencapai tiga tahun, jauh lebih lama dari sapi biasa.
Dari sisi ekonomi, semakin lama masa pemeliharaan dan semakin tinggi kualitas yang dihasilkan, maka semakin besar pula biaya per ekor. Hal ini otomatis mendorong harga jual naik di pasar premium, apalagi dengan permintaan global yang terus meningkat.
Selain itu, tidak semua wagyu bisa mencapai level A5. Hanya sebagian kecil sapi yang lolos uji kualitas ketat, sehingga pasokannya terbatas. Dengan permintaan tinggi dari Jepang, Amerika, hingga Eropa, hukum ekonomi sederhana pun berlaku: barang langka dengan permintaan besar akan memicu harga tinggi.
Pemerintah Jepang juga berperan besar dalam menjaga eksklusivitas wagyu. Setiap potongan daging punya sertifikat asal dan kode batang resmi. Regulasi ini menambah biaya distribusi, tapi juga menjaga reputasi wagyu sebagai produk unggulan nasional.
Nilai tambah wagyu A5 tidak hanya pada rasa, tapi juga pada citra. Daging ini dianggap simbol kemewahan dan status sosial. Banyak restoran menjualnya bukan sekadar makanan, tapi pengalaman lengkap dengan narasi eksklusif yang memperkuat nilai jual.
Secara makro, wagyu A5 adalah contoh menarik bagaimana branding, kualitas, dan regulasi bisa menciptakan nilai ekonomi luar biasa dari produk agrikultur. Jepang berhasil mengubah daging sapi menjadi komoditas ekspor berkelas dunia dengan marjin tinggi.
Jadi, harga wagyu A5 yang selangit bukan semata karena gengsi. Itu hasil dari kombinasi antara genetika unggul, investasi besar, pasar premium, dan strategi ekonomi yang cerdas menjadikannya bukan sekadar hidangan mewah, tapi juga simbol sukses industri pangan Jepang.