JAKARTA, Cobisnis.com – Literasi keuangan sejak usia muda menjadi fondasi penting dalam membentuk generasi yang tangguh dan bertanggung jawab secara finansial. Pengetahuan tentang cara mengelola uang, menabung, dan berinvestasi kini tak lagi sekadar keterampilan tambahan, melainkan kebutuhan dasar dalam menghadapi tantangan ekonomi modern.
Pendidikan keuangan sejak dini membantu anak muda memahami nilai uang dan cara penggunaannya secara bijak. Dengan kebiasaan positif seperti menabung dan membedakan antara kebutuhan dan keinginan, mereka dapat menghindari perilaku konsumtif yang sering menjebak banyak orang dewasa.
Selain itu, literasi keuangan mendorong kesadaran untuk merencanakan masa depan. Anak muda yang terbiasa mengatur keuangannya akan lebih siap menghadapi kebutuhan besar, seperti biaya pendidikan, modal usaha, atau kepemilikan rumah pertama. Perencanaan ini menjadi bekal menuju kemandirian ekonomi.
Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia pada 2022 mencapai 49,68%, meningkat dari 38,03% pada 2019. Kenaikan ini menunjukkan kesadaran finansial masyarakat mulai tumbuh, namun masih perlu didorong agar menjangkau lebih banyak kalangan muda.
Di era digital, akses informasi keuangan menjadi semakin mudah. Platform edukasi, aplikasi keuangan, dan konten media sosial kini banyak membahas topik pengelolaan uang, investasi, hingga cara menghindari pinjaman online ilegal. Namun, tanpa pemahaman dasar yang kuat, anak muda tetap rentan terhadap risiko keuangan.
Pemahaman tentang utang, bunga, dan investasi menjadi bagian penting dari literasi keuangan modern. Anak muda yang paham risiko keuangan lebih mampu mengambil keputusan rasional, tidak mudah terjebak dalam gaya hidup konsumtif, serta memiliki pandangan jangka panjang terhadap kesejahteraan pribadi.
Selain untuk kepentingan individu, literasi keuangan juga berdampak luas bagi stabilitas ekonomi nasional. Generasi muda yang melek finansial akan lebih cenderung menabung dan berinvestasi, yang pada akhirnya meningkatkan sirkulasi modal dalam negeri dan mendukung pertumbuhan sektor produktif.
Berbagai lembaga keuangan kini aktif melakukan program literasi keuangan di sekolah dan kampus. Program ini dirancang untuk mengajarkan konsep dasar seperti penganggaran, menabung, investasi sederhana, hingga pentingnya proteksi melalui asuransi. Langkah tersebut diharapkan mampu menumbuhkan budaya finansial sehat di kalangan muda.
Dengan semakin kompleksnya tantangan ekonomi global, kemampuan mengelola keuangan menjadi bekal penting bagi generasi masa depan. Melek finansial bukan hanya soal kemampuan menghitung uang, tetapi juga memahami bagaimana uang bekerja dalam sistem ekonomi yang saling terhubung.
Pada akhirnya, literasi keuangan sejak muda adalah bentuk investasi sosial jangka panjang. Generasi yang paham cara mengelola uang akan lebih siap membangun masa depan ekonomi yang berkelanjutan, baik untuk diri sendiri maupun untuk bangsa.