JAKARTA, Cobisnis.com – Bulan Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) 2025 resmi dibuka di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Depok. Kegiatan ini digelar oleh Kementerian Perdagangan melalui Bappebti bersama Aspebtindo dan PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI).
Acara pembukaan dilakukan secara virtual oleh Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso, yang menekankan pentingnya literasi PBK bagi generasi muda dalam menghadapi dinamika perdagangan global. Dengan mengusung tema “Generasi Emas Cakap PBK: Pahami Risiko dan Peluang”, agenda ini diharapkan mampu memperkuat pemahaman masyarakat terhadap industri PBK sekaligus menciptakan ekosistem perdagangan yang sehat.
Hadir dalam acara tersebut Kepala Bappebti Tirta Karma Senjaya, Direktur Utama PT KBI Budi Susanto, jajaran pejabat eselon II Bappebti, serta lebih dari 350 peserta yang terdiri dari asosiasi, pelaku usaha, hingga mahasiswa.
Kepala Bappebti Tirta menegaskan bahwa peningkatan literasi akan membuat masyarakat lebih memahami potensi sekaligus risiko perdagangan berjangka. Ketua Umum Aspebtindo, Zulfan Syaiful Bahri, menambahkan literasi PBK harus diperluas hingga ke daerah agar masyarakat memahami mekanisme transaksi dengan benar.
Data dari Bursa Berjangka Jakarta (JFX) dan PT KBI mencatat volume transaksi PBK pada periode Januari–Juli 2025 telah mencapai 5,5 juta lot. Direktur Utama PT KBI, Budi Susanto, menyebut literasi yang kuat menjadi fondasi bagi keamanan transaksi. “Kami menjamin setiap transaksi berjalan aman dalam sistem yang teruji,” jelasnya.
Rektor UI, Heri Hermansyah, memberikan apresiasi atas terselenggaranya acara ini. Menurutnya, literasi keuangan yang baik akan mencetak generasi muda yang melek instrumen perdagangan modern. Salah satu mahasiswa FEB UI, Mita Sihotang, juga mengaku mendapat wawasan baru mengenai PBK sebagai alternatif instrumen investasi masa depan.
Selain edukasi, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan penandatanganan kerja sama antara Kementerian Perdagangan dan UI terkait implementasi Tridharma Perguruan Tinggi, serta kesepakatan antara Bappebti dan FEB UI mengenai edukasi PBK, Sistem Resi Gudang (SRG), dan Pasar Lelang Komoditas (PLK).
Dengan inisiatif ini, PT KBI bersama para pemangku kepentingan menegaskan komitmennya memperluas literasi PBK, membuka partisipasi publik, sekaligus mendorong industri berjangka yang inklusif dan berdaya saing global.