JAKARTA, Cobisnis.com – Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan memberikan apresiasi terhadap langkah efisiensi yang dilakukan PT Pupuk Indonesia (Persero). Menurutnya, efisiensi tersebut menjadi modal penting bagi perusahaan untuk menjalankan program revitalisasi pabrik berusia tua, sekaligus menekan Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi.
Apresiasi itu disampaikan Menko Pangan saat meninjau Pabrik Pupuk Kujang Cikampek di Karawang, Jawa Barat, Kamis (6/11/2025). Ia menilai, dengan adanya perubahan skema subsidi pupuk, Pupuk Indonesia memiliki peluang besar untuk memperkuat kapasitas produksi nasional melalui pembangunan dan peremajaan fasilitas produksi.
“Dengan skema mark to market, Pupuk Indonesia bisa membangun satu pabrik setiap tahun. Selain itu, penghematannya juga dapat dimanfaatkan untuk memberikan potongan harga hingga 20 persen pada pupuk bersubsidi,” ungkap Zulkifli Hasan.
Ia menegaskan, revitalisasi pabrik merupakan langkah penting mengingat sebagian fasilitas produksi pupuk di Indonesia sudah beroperasi lebih dari tiga dekade. Program ini, kata dia, sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam Asta Cita untuk mencapai swasembada pangan nasional.
“Kapasitas produksi pupuk perlu ditingkatkan untuk mendukung pembukaan lahan pertanian baru, misalnya di Merauke yang mencapai lebih dari satu juta hektare. Pupuk akan selalu dibutuhkan, tidak hanya untuk tanaman pangan, tetapi juga hortikultura. Karena itu, ketersediaannya harus terjamin sebagai bagian dari kedaulatan pangan kita,” tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia, Yehezkiel Adiperwira, menyampaikan bahwa kunjungan Menko Pangan menunjukkan komitmen Pemerintah dalam mendukung langkah revitalisasi dan hilirisasi yang tengah dijalankan oleh Pupuk Indonesia.
“Menko Pangan meninjau langsung kondisi pabrik yang memang sudah saatnya direvitalisasi. Kami akan terus melakukan perbaikan dan pembangunan pabrik baru agar kapasitas produksi dapat memenuhi kebutuhan petani di seluruh Indonesia,” ujar Yehezkiel.
Ia menambahkan, hingga tahun 2029, Pupuk Indonesia menargetkan tujuh proyek strategis, mencakup program revitalisasi dan hilirisasi industri pupuk.
“Saat ini, proyek revamping di Pupuk Kalimantan Timur dan pembangunan Pusri 3B di Pupuk Sriwidjaja Palembang sedang berjalan. Kedua proyek ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan pasokan pupuk nasional,” jelasnya.
Selain itu, Pupuk Indonesia juga tengah memperluas hilirisasi melalui pembangunan Pabrik Soda Ash di Pupuk Kalimantan Timur. “Groundbreaking Pabrik Soda Ash menjadi bukti nyata komitmen Pupuk Indonesia dalam memperkuat industri hilir pupuk di tanah air,” tutupnya.