JAKARTA, Cobisnis.com – Rambutan dikenal sebagai buah tropis khas Asia Tenggara yang banyak tumbuh di Indonesia. Buah dengan kulit berwarna merah, kuning, atau hijau ini disukai karena rasanya manis dan mudah ditemukan saat musim panen tiba. Namun, karena termasuk buah musiman, rambutan hanya bisa dinikmati pada waktu tertentu saja.
Belakangan, banyak pengguna media sosial yang mengeluhkan belum sempat mencicipi rambutan di tahun 2025. Hal ini wajar, karena masa berbuah rambutan memang belum tiba.
Tanaman rambutan tumbuh baik di wilayah beriklim tropis dengan dua musim, yaitu hujan dan kemarau. Biasanya, rambutan mulai berbunga menjelang akhir musim kemarau ketika curah hujan mulai meningkat. Berdasarkan penelitian “Induksi Pembungaan Rambutan dengan Aplikasi Paklobutrazol” (2005) dari Institut Pertanian Bogor, tanaman rambutan memiliki masa berbunga dan berbuah yang berlangsung serempak dan relatif singkat. Umumnya, masa berbunga terjadi pada Juli–Oktober, sementara panen berlangsung antara November–Februari.
Penjelasan serupa juga terdapat dalam buku Berkebun 26 Jenis Tanaman Buah karya Hendro Sunarjono (2013) yang menyebut rambutan dapat dipanen sekitar 120 hari setelah bunganya mekar.
Meski begitu, waktu panen di setiap daerah bisa berbeda-beda, tergantung kondisi cuaca dan lokasi tanam. Isti Sitihindun (35), seorang petani rambutan dari Purwadadi, Subang, Jawa Barat, mengatakan bahwa musim rambutan tahun 2025 ini kemungkinan besar mengalami kemunduran dibanding tahun-tahun sebelumnya.
“Biasanya rambutan mulai berbunga di bulan Juni dan bisa dipanen sekitar Desember sampai Februari. Tapi karena hujan masih turun di Juli dan Agustus, banyak pohon yang tidak berbunga, malah tumbuh daun baru,” ujarnya.
Menurut Isti yang juga dosen di Universitas Mandiri Subang, perubahan pola cuaca ini membuat masa panen rambutan mundur ke awal tahun depan. “Kemungkinan puncak panen baru terjadi pada Januari,” tambahnya.
Isti juga menanggapi pernyataan “belum makan rambutan di 2025” yang ramai di media sosial. Ia menilai ungkapan tersebut tidak sepenuhnya benar karena sebagian orang mungkin sudah sempat menikmati rambutan di awal tahun ini.
“Kalau dilihat dari siklusnya, rambutan memang biasanya panen di akhir tahun sampai awal tahun berikutnya. Jadi bukan berarti belum ada rambutan di tahun ini,” jelasnya.
Bagi yang belum sempat menikmati manisnya rambutan tahun ini, bersiaplah karena musim panennya sudah semakin dekat.