Jamkrindo

Polri Hadirkan Inovasi Teknologi untuk Perkuat Ketahanan Pangan Nasional

Oleh Dwi Natasya pada 08 Oct 2025, 13:26 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan komitmen Polri dalam mendukung program ketahanan pangan yang menjadi prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Melalui berbagai inovasi dan terobosan teknologi, Polri berupaya meningkatkan produktivitas pertanian di berbagai daerah.

Dalam paparannya saat kegiatan Penanaman Jagung Serentak Kuartal IV di Tangerang, Banten, Rabu (8/10/2025), Jenderal Sigit menjelaskan sejumlah langkah yang telah dilakukan Polri. Salah satunya adalah penggunaan bibit unggul Hibrida P27 dan pupuk Tekno MIGO Presisi Bhayangkara yang terbukti mampu meningkatkan hasil panen secara signifikan.

“Melalui pemanfaatan bibit unggul Hibrida P27 dan pupuk Tekno MIGO Presisi Bhayangkara, hasil panen yang sebelumnya hanya 4 ton per hektar kini meningkat menjadi 9 hingga 14 ton per hektar,” ujar Jenderal Sigit.

Tak hanya itu, Polri juga telah merekrut ratusan personel bintara dengan kompetensi khusus di bidang pertanian. Mereka berperan dalam optimalisasi pengolahan lahan dan peningkatan hasil produksi.

Selain pengembangan bibit dan pupuk, Polri juga menjalin kerja sama dengan sejumlah universitas, salah satunya Universitas Sriwijaya. Kolaborasi ini menghasilkan inovasi dalam pengolahan tanaman eceng gondok menjadi pupuk organik berkualitas tinggi dengan biaya produksi yang jauh lebih hemat.

“Pupuk organik ini mengandung unsur hara yang baik dan bernilai ekonomis. Biaya produksinya hanya sekitar Rp773.000 per hektar, atau 86 persen lebih murah dibanding pupuk kimia,” jelasnya.

Dalam mendukung masyarakat secara lebih luas, Polri juga menjalankan program Polrian (Polisi Peduli Pengangguran) yang diinisiasi Polda Banten. Melalui program ini, sampah organik seperti daun kering, sisa sayuran, dan limbah dapur diolah menjadi eco-enzyme serta pupuk kompos.

“Di Bangka Belitung, kami juga mengembangkan budidaya kelinci. Kotoran kelinci tersebut kami manfaatkan menjadi pupuk organik yang ramah lingkungan,” tambah Jenderal Sigit.

Langkah inovatif lainnya dilakukan bersama Universitas Lambung Mangkurat, yaitu mengolah lahan basah dengan tingkat keasaman tinggi menjadi produktif. Dengan memanfaatkan batu asal Korea sebagai penetral, lahan dengan pH di bawah 5 kini bisa ditanami dan menghasilkan rata-rata 8 ton per hektar.

Polri juga menerapkan teknologi Solar Water Pump berkapasitas 5.680 watt yang memanfaatkan tenaga surya untuk menggerakkan sistem irigasi secara efisien dan ramah lingkungan. Selain itu, teknologi Watergen turut digunakan untuk menghasilkan air bersih dari udara, mampu memproduksi hingga 350 liter per hari bagi daerah pertanian kering.

“Sebagai pelengkap dari seluruh dukungan hulu hingga hilir, kami laporkan bahwa pembangunan 18 gudang ketahanan pangan di 12 provinsi telah rampung 100 persen, dengan kapasitas total 18.000 ton. Gudang di Jawa Barat akan menjadi yang pertama menampung 100 ton jagung hasil panen,” tutup Kapolri.

Inovasi tersebut menjadi bentuk nyata peran Polri tidak hanya dalam menjaga keamanan, tetapi juga dalam memperkuat ketahanan pangan nasional melalui pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi secara berkelanjutan.