Jamkrindo

Rand Afrika Selatan Melemah Karena Penguatan Dolar AS Dan Ketidakpastian Suku Bunga The Fed

Oleh Zahra Zahwa pada 31 Oct 2025, 16:20 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Mata uang rand Afrika Selatan melemah sepanjang pekan ini seiring penguatan dolar AS, di tengah ketidakpastian pasar terhadap langkah lanjutan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) setelah sikap hati-hati terhadap pemangkasan suku bunga.

Pada pukul 07.25 GMT, rand diperdagangkan di level 17,31 per dolar AS, melemah sekitar 0,2% dibandingkan penutupan sebelumnya. The Fed pada Rabu lalu memangkas suku bunga acuan sebesar 0,25 poin persentase untuk kedua kalinya tahun ini, sehingga suku bunga acuan berada di kisaran 3,75%–4,00%.

“Fokus pasar kini kembali pada pernyataan Ketua The Fed, Jerome Powell, yang mengatakan bahwa pemangkasan suku bunga pada Desember belum menjadi kepastian,” kata Adam Phillips, pakar perbendaharaan di Umkhulu Treasury.

Seperti mata uang negara berkembang lainnya yang sensitif terhadap risiko, rand Afrika Selatan sangat dipengaruhi oleh kebijakan moneter AS dan data ekonomi global.

Sementara itu, dolar AS terakhir tercatat menguat 0,2% terhadap sekeranjang mata uang utama, karena pasar mulai memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin pada Desember mendatang.

Dari sisi domestik, pelaku pasar akan menantikan hasil survei Purchasing Managers’ Index (PMI) bulanan pekan depan yang akan memberikan gambaran sentimen di sektor manufaktur Afrika Selatan.

Di bursa saham Johannesburg Stock Exchange, indeks Top-40 turun 0,3% pada awal perdagangan, sementara obligasi pemerintah Afrika Selatan tenor 2035 juga melemah, dengan imbal hasil naik 5 basis poin menjadi 8,865%.