JAKARTA, Cobisnis.com - Elon Musk kembali jadi sorotan. Kali ini bukan soal mobil listrik atau roket luar angkasa, melainkan perusahaan kecerdasan buatannya, xAI. Menurut laporan Business Insider, ratusan karyawan di tim anotasi data harus rela kehilangan pekerjaan. Jumlahnya tak main-main, sekitar 500 orang.
Tim anotasi data ini sebenarnya punya peran penting. Mereka yang mengajari chatbot buatan xAI bernama Grok untuk bisa “mengerti dunia.” Caranya? Dengan memberi konteks dan mengelompokkan data mentah agar lebih mudah dipahami sistem. Jadi, meski pekerjaannya tidak terlihat mencolok, sebenarnya mereka punya kontribusi besar dalam perkembangan Grok.
Namun, pada Jumat malam, kabar mengejutkan datang lewat email resmi perusahaan. Isi pesannya singkat: tim akan dipangkas. Banyak yang menyebut langkah ini sebagai strategi “perampingan” demi arah baru xAI.
Karyawan yang terdampak memang masih mendapat gaji sampai kontraknya habis, atau paling lama hingga 30 November. Tapi akses mereka ke sistem perusahaan langsung ditutup sejak hari pengumuman. Praktis, mereka tidak lagi bisa bekerja keesokan harinya.
Menariknya, di saat banyak orang dilepas, xAI justru mengumumkan perekrutan besar-besaran untuk posisi baru. Perusahaan berencana meningkatkan jumlah tutor AI spesialis hingga 10 kali lipat. Jadi, bukan berarti xAI berhenti berkembang, melainkan sedang melakukan pergeseran fokus.
Langkah besar seperti pemangkasan karyawan ini seolah menjadi bagian dari strategi Musk untuk menjadikan xAI berbeda dari kompetitornya. Ia terlihat lebih memilih mengandalkan tenaga spesialis daripada tim besar dengan peran umum.
Meski begitu, banyak pihak bertanya-tanya: apakah ini akan membuat Grok semakin pintar, atau justru kehilangan fondasi penting dari tim anotasi data yang selama ini bekerja di belakang layar?
Sumber: www.reuters.com