Jamkrindo

Rekind Perkuat Budaya K3LL melalui Pelaksanaan Mustering Drill

Oleh Dwi Natasya pada 19 Nov 2025, 10:39 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Pagi yang semula berjalan normal di Kompleks Kantor Pusat PT Rekayasa Industri (Rekind) berubah tegang begitu alarm tanda bahaya berbunyi keras. Suara tersebut memicu seluruh karyawan segera meninggalkan aktivitas mereka. Ratusan pegawai bergerak cepat mengikuti jalur evakuasi, dengan ekspresi serius dan fokus menuju titik aman yang telah ditentukan.

Alarm itu menandai dimulainya simulasi keadaan darurat, seperti potensi gempa maupun kebakaran. Tim Health, Safety, and Environment (HSE) langsung mengambil peran, mengarahkan arus evakuasi dan memastikan seluruh proses berjalan tertib dan sesuai standar. Dalam waktu singkat, seluruh area kerja sudah dikosongkan, dan peserta berkumpul di titik mustering sesuai prosedur.

Simulasi Mustering Drill ini dilakukan serentak oleh Rekind bersama seluruh anak perusahaan, koperasi, serta beberapa Anak Usaha PT Pupuk Indonesia (Persero) pada Jumat (14/11). Kegiatan ini merupakan bagian dari evaluasi rutin untuk mengukur kesiapsiagaan, meningkatkan ketangguhan pegawai dalam menghadapi situasi darurat, sekaligus memperkuat penerapan manajemen risiko perusahaan. Langkah ini juga menunjukkan komitmen Rekind dalam penerapan K3LL demi menjaga keselamatan pekerja di lingkungan kantor maupun proyek.

Sebagai perusahaan Engineering, Procurement, & Construction (EPC) yang menangani proyek-proyek besar pada sektor energi, petrokimia, dan industri proses, standar keselamatan atau HSE merupakan elemen inti yang wajib diterapkan secara konsisten sejak fase perencanaan hingga penyelesaian. Karena itu, penguatan budaya K3LL di Kantor Pusat menjadi representasi praktik keselamatan yang juga harus dibawa dan dipatuhi di seluruh lokasi proyek Rekind.

Saat ini, Rekind tengah berpartisipasi dalam sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN), termasuk pembangunan kilang minyak, pabrik pupuk, pembangkit listrik panas bumi, hingga fasilitas pengolahan limbah. Keberhasilan pengerjaan proyek-proyek tersebut sangat bergantung pada penerapan K3LL yang solid. Bahkan pada pekerjaan non-EPC yang dijalankan Rekind, prinsip keselamatan tetap dijadikan prioritas. Melalui latihan ini, perusahaan memastikan bahwa kesadaran risiko dan respons cepat sudah tertanam pada seluruh insan Rekind, sehingga operasional perusahaan dapat berjalan aman dan berkelanjutan.

Direktur Operasi dan Teknologi/Pengembangan Rekind, Yusairi, menegaskan bahwa kegiatan seperti ini bukan hanya formalitas tahunan, tetapi bagian dari tanggung jawab perusahaan dalam menjaga keselamatan seluruh karyawan. “Kita berharap keadaan darurat tidak pernah terjadi, namun kesiapan adalah kunci untuk menghadapi hal-hal yang tidak terduga dengan cepat dan terukur,” ujarnya.

Turut hadir mengikuti simulasi, Yusairi juga memberikan apresiasi atas kedisiplinan peserta. “Keselamatan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya tim HSE, floor warden, security, atau manajemen. Setiap individu yang bekerja di lingkungan Rekind memiliki peran penting,” tambahnya.

Vice President (VP) HSE Rekind, Hendi Hidayat, menjelaskan bahwa kegiatan serupa akan terus digelar secara berkelanjutan. Ia menekankan pentingnya menjadikan aspek keselamatan sebagai kebiasaan sehari-hari, mulai dari memahami jalur evakuasi, memastikan alat pemadam dalam kondisi baik, hingga saling mengingatkan jika terdapat potensi bahaya di sekitar. “Terima kasih atas partisipasi semua pihak. Komitmen keselamatan harus terus dijaga. Safety first, always,” tutupnya.