Jamkrindo

Sejarah Uang Zaman Dulu Ternyata Panjang dan Penuh Perubahan

Oleh M.Dhayfan Al-ghiffari pada 19 Nov 2025, 06:44 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Sejarah uang ternyata tidak dimulai dari satu penemu tunggal. Pada awal peradaban, manusia mengandalkan sistem barter untuk memenuhi kebutuhan, menukar barang dengan barang sesuai kesepakatan di antara mereka. Sistem ini berlaku ribuan tahun sebelum konsep uang lahir.

Barter terbukti efektif pada komunitas kecil, tetapi mulai menyulitkan ketika kebutuhan makin beragam. Tidak semua orang membutuhkan barang yang ditawarkan, sehingga transaksi sering kali tidak berjalan. Kondisi ini membuat masyarakat mulai mencari benda yang punya nilai lebih stabil.

Pada sekitar 3000 SM, masyarakat Mesopotamia mulai memakai komoditas bernilai seperti gandum, garam, kain, hingga hewan ternak. Barang-barang tersebut dianggap layak dijadikan alat tukar karena diterima luas dan memiliki fungsi dalam kehidupan sehari-hari.

Namun perkembangan besar terjadi ketika uang koin pertama diperkenalkan. Sejarah mencatat Raja Alyattes dari Kerajaan Lydia, wilayah yang kini menjadi Turki modern, sebagai tokoh yang mencetak koin pertama sekitar tahun 610 SM. Inovasi ini menjadi tanda lahirnya uang modern.

Koin pertama dibuat dari campuran emas dan perak bernama electrum. Setiap koin diberi simbol kerajaan sebagai jaminan nilai, sehingga masyarakat tidak lagi meragukan keaslian alat tukar yang mereka pegang. Konsep ini membuat transaksi lebih aman dan efisien.

Sementara itu, uang kertas pertama muncul jauh kemudian, bukan di Eropa seperti yang sering disangka, tetapi di China. Di bawah Dinasti Song pada tahun 960–1279 M, pemerintah mulai mencetak jiaozi sebagai solusi karena logam semakin berat untuk dibawa.

Uang kertas memberi keleluasaan dalam perdagangan skala besar. Bobotnya ringan, mudah disimpan, dan bisa diproduksi dengan pengawasan negara. China pun menjadi pelopor dalam penggunaan uang kertas secara nasional, jauh lebih maju dari peradaban lain pada masa itu.

Memasuki abad ke-14 hingga 15, konsep uang berkembang lagi dengan munculnya bank-bank pertama di Eropa. Lembaga ini menyimpan emas dan mengeluarkan surat jaminan yang menjadi cikal bakal uang kertas modern dan sistem perbankan seperti yang dikenal saat ini.

Perubahan besar berikutnya terjadi pada abad ke-20, ketika Amerika Serikat memperkenalkan uang digital melalui kartu debit dan sistem pembayaran elektronik. Inovasi ini membuka jalan bagi transaksi yang tidak lagi bergantung pada uang fisik.

Pada era internet tahun 2000-an, model pembayaran semakin bergeser dengan lahirnya e-wallet seperti PayPal, dan di Asia kemudian hadir OVO, GoPay, serta Dana. Perjalanan uang kini memasuki babak baru, dari barang fisik menjadi angka digital di ponsel.