Jamkrindo

Shifting Value: Ketika Sukses Nggak Lagi Diukur dari Harta, Tapi Dari Makna Hidup

Oleh Desti Dwi Natasya pada 26 Nov 2025, 05:03 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Selama puluhan tahun, konsep sukses selalu identik sama harta, jabatan, dan status sosial. Semakin tinggi gaji, semakin dianggap berhasil. Tapi di era modern, definisi itu pelan-pelan berubah. Banyak orang mulai nyari sesuatu yang lebih dari sekadar materi: mereka pengen hidup yang berarti.

Perubahan ini sebenarnya muncul dari rasa jenuh kolektif. Kehidupan serba cepat, tekanan kerja yang makin tinggi, dan budaya kompetisi bikin banyak orang sadar kalau materi doang nggak cukup buat ngejawab kebutuhan emosional. Capek kaya tapi kosong secara batin. Dari sinilah nilai-nilai baru berkembang.

Generasi muda terutama jadi motor pergeseran ini. Mereka tumbuh di dunia yang akses informasinya luas, sehingga bisa ngeliat berbagai cerita hidup dari banyak perspektif. Mereka jadi lebih peka sama pertanyaan: “Ini semua buat apa?” Mereka ngejar pekerjaan yang selaras sama nilai pribadi, bukan cuma yang paling tinggi gajinya.

Selain itu, tren kesejahteraan mental juga bikin orang lebih peduli sama keseimbangan hidup. Waktu buat keluarga, ruang untuk istirahat, kesempatan buat berkembang secara personal—semua ini mulai dianggap aset penting. Sukses nggak lagi cuma soal naik level karier, tapi naik level sebagai manusia.

Bisnis pun kena dampaknya. Perusahaan yang dulunya cuma jual gaji besar sekarang harus menawarkan lingkungan kerja yang manusiawi, budaya positif, dan ruang aktualisasi diri. Talenta-talenta terbaik lebih pilih tempat yang memberi makna daripada yang sekadar bayar tinggi tapi menguras kesehatan mental.

Pergeseran ini juga terasa di dunia konsumsi. Orang makin suka brand yang punya nilai, visi, dan kontribusi sosial. Mereka pengen jadi bagian dari sesuatu yang bermakna, bukan cuma membeli barang. Makna jadi “mata uang” baru dalam loyalitas konsumen.

Ke depannya, definisi sukses bakal makin personal. Setiap orang punya makna masing-masing. Ada yang ngerasa sukses ketika bisa bantu orang tua, ada yang ngerasa sukses ketika karyanya berguna, ada yang ngerasa sukses ketika hidupnya tenang. Sense of meaning bakal jadi indikator yang jauh lebih kuat daripada sekadar angka materi.

Dan pada akhirnya, orang baru benar-benar merasa sukses ketika mereka tahu alasan kenapa mereka melakukan apa yang mereka lakukan. Makna yang membuat langkah mereka lebih ringan dan tujuan hidup mereka lebih jelas.