JAKARTA, Cobisnis.com – Kabar pemecatan Shin Tae-yong dari kursi pelatih Ulsan HD masih jadi topik panas di dunia sepak bola Korea Selatan. Mantan pelatih Timnas Indonesia itu resmi diberhentikan oleh juara tiga kali beruntun K League setelah timnya kalah 0-3 dari Gimcheon Sangmu pada Kamis (9/10/2025).
Pemecatan tersebut tak hanya soal hasil buruk, tapi juga karena dugaan adanya ketegangan internal antara Shin dengan para pemain senior serta pihak manajemen klub. Bahkan, Ulsan HD sempat menuding adanya kekerasan verbal dan fisik dalam sesi latihan, serta menilai kualitas kepemimpinan Shin menurun.
Namun, Shin Tae-yong membantah keras tuduhan itu. Dalam wawancaranya dengan KBS, ia mengaku tidak melakukan kekerasan dan menyebut cara bicaranya yang tegas sering disalahartikan sebagai sikap kasar.
Versi Shin dan Klub Berbeda
Jurnalis olahraga Korea Selatan, Steve Han, menjelaskan bahwa kedua pihak sama-sama punya alasan kuat, namun berbeda pandangan soal apa yang sebenarnya terjadi.
“Bagi Shin, ia merasa tidak bersalah. Tapi dari sudut pandang klub dan pemain, mereka melihat Shin sudah melewati batas,” ujar Steve Han, dikutip dari Kompas.com (14/10/2025).
Menurut Steve, Shin memang mengakui pernah berkata kasar dan menarik telinga pemain, tapi itu dianggapnya sebagai bentuk candaan. “Dia bilang itu hanya caranya mencairkan suasana. Tapi tentu, tidak semua orang bisa menerimanya begitu,” tambah Steve.
Gaya Kepemimpinan yang Sulit Diterima
Ulsan HD dikenal sebagai tim dengan banyak pemain bintang dan pengalaman di Piala Dunia. Karena itu, gaya kepemimpinan Shin yang keras dianggap tidak cocok bagi skuad semewah Ulsan.
“Ini bukan tim biasa. Para pemainnya bukan junior yang bisa diperlakukan seenaknya,” ujar Steve.
Selain itu, beberapa pemain disebut mulai mempertanyakan metode latihan Shin yang dinilai sudah ketinggalan zaman. Situasi ini mirip dengan yang pernah terjadi ketika ia melatih tim nasional Korea sebelumnya.
Isu Golf dan Pola Konflik Lama
Masalah lain yang memperburuk hubungan Shin dengan klub adalah rumor soal kebiasaannya membawa perlengkapan golf ke bus tim dan bermain di sela latihan atau pertandingan tandang. Meski Shin membantah, isu itu memperkuat kesan kurang profesional.
Steve Han menyebut konflik seperti ini bukan hal baru bagi Shin. “Sejak di timnas Korea, sudah ada keluhan soal caranya memperlakukan pemain di luar lapangan,” katanya.
Dengan pemecatan ini, masa depan Shin Tae-yong kini kembali diselimuti tanda tanya. Ia mengaku tak berencana kembali ke Indonesia, tapi menurut Steve Han, hal itu belum tentu pasti. “Shin dikenal sering mengubah pernyataannya. Jadi, kita lihat saja nanti,” ujarnya.