JAKARTA, Cobisnis.com – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir menyampaikan permintaan maaf kepada Presiden Prabowo Subianto setelah Tim Nasional (Timnas) Indonesia gagal melangkah ke Piala Dunia 2026. Permintaan maaf tersebut disampaikan dalam rapat terbatas (ratas) di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Selasa (14/10/2025).
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menjelaskan bahwa Erick melaporkan secara langsung hasil kualifikasi kepada Presiden. Ia mengakui kegagalan ini menjadi pukulan berat bagi tim dan seluruh pendukung sepak bola nasional.
Prabowo, yang baru tiba dari kunjungan luar negeri ke Mesir, menerima laporan itu dengan penuh empati. Ia disebut merasa berat hati, namun tetap menekankan pentingnya menjaga semangat dan fokus pada target jangka panjang.
“Bapak Presiden tentu merasa berat hati menerima kenyataan bahwa kita belum berhasil lolos. Namun beliau mengingatkan agar kita tetap berjuang untuk Piala Asia 2027 dan Olimpiade 2028,” ujar Prasetyo Hadi.
Kegagalan Timnas terjadi usai kekalahan 0–1 dari Irak di laga kedua Grup B putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, di King Abdullah Sports City, Jeddah, Minggu (12/10/2025). Gol tunggal Irak dicetak oleh Zidane Iqbal pada menit ke-75.
Meski tampil dominan dalam penguasaan bola, Timnas Garuda gagal memanfaatkan peluang emas. Kekalahan ini menambah catatan buruk setelah sebelumnya kalah 2–3 dari Arab Saudi di laga pembuka.
Hasil tersebut membuat Indonesia terdampar di posisi juru kunci Grup B dengan nol poin. Posisi ini menutup peluang Indonesia untuk melaju ke babak berikutnya, sekaligus menunda mimpi tampil di ajang sepak bola terbesar dunia.
Secara ekonomi, kegagalan ini juga berdampak pada sektor industri olahraga. Potensi peningkatan nilai komersial, sponsor, dan hak siar yang seharusnya naik bila Indonesia lolos, kini harus tertunda.
Namun, di sisi lain, pemerintah berencana memperkuat investasi pembinaan atlet muda serta modernisasi fasilitas latihan. Langkah ini diharapkan mampu menyiapkan generasi baru pesepak bola untuk ajang internasional berikutnya.
Erick Thohir menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja tim, termasuk program jangka panjang federasi.
“Kami akan bangun lagi dari kegagalan ini. Sepak bola Indonesia tidak berhenti di sini,” ujar Erick.